spot_img
Thursday, April 18, 2024
spot_img

Tindak Mesum di Taman, Jangan Salahkan Kursi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Pemkot Malang diminta bertindak tegas terkait fenomena maraknya tindakan tidak senonoh di ruang publik. Termasuk jangan hanya menyalahkan kursi taman.

Hal itu menjadi pembahasan utama rapat kerja Komisi A DPRD Kota Malang  dengan Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang. Rapat  tersebut digelar Rabu (1/2) kemarin.

Hearing langsung diadakan karena belum lama ini viral sebuah video  tindakan mesum pasangan muda mudi di kursi Jalan Ijen. DPRD Kota Malang menganggap adanya pembiaran oleh instanis terkait.

Ketua Komisi A DPRD Kota Malang H Rahman Nurmala menganggap kursi-kursi di sepanjang pedestrian Jalan Ijen memiliki manfaat dan nilai estetika yang baik. Sehingga penting bagi Pemkot Malang menjaga nilai manfaat tersebut.

“Jadi jangan salahkan kursinya. Memang harus ada pengawasan di sana, ditingkatkan. Kami akan evaluasi makanya langsung hearing karena seperti ada pembiaran,” jelas Nurmala kepada Malang Posco Media.

Komisi A   memandang ada beberapa permasalahan yang perlu dicarikan solusinya. Itu berkaitan bermunculannya fenomena pasangan muda mudi melakukan tindakan tak senonoh di fasilitas publik.

Pertama dijelaskannya adalah masalah moralitas. Pasangan muda mudi yang kedapatan menunjukan tindakan tak enak dipandang mata itu merasa bebas dan seenaknya melakukan hal tersebut di depan umum.

“Sehingga memang perlu ada edukasi. Pengingat juga imbauan lebih kepada muda mudi yang nongkrong di sana. Kami minta sosialiasi lebih ditingkatkan bahwa kursi kursi itu dimanfaatkan bukan untuk melakukan hal tidak senonoh,” jelas Nurmala.

Kedua kondisi kawasan Ijen. Menurut Komisi A DPRD Kota Malang, diperlukan pencahayaan yang lebih terang di sepanjang Jalan Ijen. Pemasangan CCTV dirasa juga perlu ditambah di kawasan tersebut.

Ia meminta perangkat daerah terkait bisa bekerja bersama mengatasi kondisi atau nuansa remang-remang yang ada di kawasan Jalan Ijen.

“Sebenarnya tidak di Jalan Ijen saja, temuannya juga di kursi-kursi kawasan Jalan Veteran juga katanya sering juga muda mudi berduaan di sana. Jadi Penerangan Jalan Umum (PJU) di sana perlu lebih terang lagi,” ungkapa politisi Partai Golkar ini.

Ketiga adalah intensitas pemantauan di kawasan rawan. Kawasan yang rawan dijadikan tempat muda mudi melakukan tindakan asusila perlu diinventarisir kembali. Dipetakan kembali mana yang sering ditemukan temuan mana yang tidak.

Setelah itu perlu lebih ditingkatkan intensitas pemantauan dan patroli keliling  oleh Satpol PP Kota Malang di titik-titik rawan.

“Jadi yang mana yang rawan, itu yang perlu lebih intensitas patrolinya. Benar-benar terpantau,”  kata mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemkot Malang ini. 

 Dari hasil hearing kemarin, Komisi A DPRD Kota Malang juga meminta Pemkot Malang dalam hal ini DLH Kota Malang mengaktifkan kembali polisi taman. Meskipun perlu kajian ulang, untuk menjaga ketertiban umum di fasilitas publik polisi taman dianggap efektif.

Karena menurut pantauan dan temuan Satpol PP, ketika muda  mudi dihalau saat berduaan di kursi Jalan Ijen, mereka akan pindah ke taman-taman aktif di Kota Malang.

“Jadi memang perlu dikaji lagi fungsi polisi taman. Sebelumnya memang ada pengurangan karena pandemi taman-taman tak dibuka. Perlu pertimbangkan lagi apa bisa rekrut ulang atau diambil dari TPOK atau PPPK dan sebagainya. Lalu melibatkan linmas atau hansip juga bisa dikaji,” saran Nurmala.

Terkait hal ini Kepala Satpol PP Kota Malang Heru Mulyono menjanjikan adanya peningkatan intensitas kegiatan pantau dan patroli di sepanjang Jalan Ijen dan taman sekitarnya. Jika saat ini dalam sehari pemantauan di kawasna tersebut dilakukan enam kali, maka akan ditingkatkan jumlah pemantauannya di waktu-waktu tertentu.

Heru mengatakan kawasan Jalan Ijen menjadi salah satu titik prioritas pemantauan. Dijelaskannya satu regu yang berisikan delapan personel Satpol PP diwajibkan memantau kawasan tersebut dimanapun mereka melakukan patroli.

“Jadi kawasan Ijen ini wajib didatangi, dipantau ketika regu terdekat keliling memantau kawasan-kawasan Kota Malang. Paling tidak enam kali kawasan ini dalam sehari bisa dipantau. Kami tingkatkan apalagi kalau ramai malam minggu dan sebagainya,” jelas Heru.

Tidak hanya itu, sebelumnya Satpol PP Kota Malang kerap menemukan muda mudi yang kedapatan mesum di kursi-kursi Jalan Ijen maupun Jalan Veteran. Jika kedapatan, tim akan langsung memboyong  lalu diperiksa agar masuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Kemudian orang tua muda mudi  akan diberitahukan bahwa anak mereka diperiksa karena kedapatan melakukan tindakan tak enak dipandang mata.

“Tapi mereka tidak bisa  kami tipiring (tindak pidana ringan). Karena susah membuktikan tindakan asusila yang dilakukan. Jadi orang tua masing-masing kami hubungi. Sanksinya itu,” tegas Heru.

Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan  segera mengaktifkan kembali polisi taman. Meskipun kursi-kursi di kawasan Ijen tidak termasuk wilayah taman, DLH akan berkoordinasi jika petugasnya mendapati pasangan muda mudi yang bermesraan secara tidak wajar.

Rahman menjelaskan  akan menginstruksikan petugas DLH untuk menegur dan melakukan sosialisasi jika mendapati pasangan muda-mudi bermesraan di taman.

“Kalau kedapatan di taman seperti yang sudah-sudah dilakukan mereka bisa disanksi bersihkan taman, nyapu seperti itu. Ke depan akan koordinasi lagi. Kami upayakan juga untuk PJU ,” pungkas Rahman. (ica/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img