MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak (Dirtipid PPA & PPO) terus mendorong peningkatan kesadaran masyarakat serta kapasitas penegak hukum dalam menangani kekerasan berbasis gender.
Hal ini disampaikan oleh Dirtipid PPA & PPO Bareskrim Polri Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah dalam kegiatan sosialisasi Rise And Speak TPPO di Sekolah Alkitab Batu, Kamis (15/5) kemarin.
Brigjen Nurul menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ia mengatakan bahwa kejahatan berbasis gender tidak bisa ditangani sendiri oleh aparat kepolisian dan membutuhkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.
“Kami berharap kepada anak anak, ibu-ibu atau masyarakat rentan harus berani bersuara. Jangan takut untuk melaporkan apabila mengalami kekerasan atau pelecehan. Jangan karena diancam oleh pelaku terus takut untuk bersuara. Untuk itulah melalui program Rise and Speak ini kami menggugah kita semua untuk berani muncul di permukaan,” ujar Brigjen Nurul.
Lebih lanjut, ia menilai kunjungan ke Polres Batu menunjukkan antusiasme masyarakat dan komitmen aparat di lapangan. Ia mengapresiasi langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan di Kota Batu dan mengimbau masyarakat untuk peduli dan berani melaporkan kekerasan yang dialami atau dilihat di lingkungan sekitar.
Sementara itu Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata menyoroti pentingnya keadilan dalam penyelesaian kasus kekerasan, terutama terhadap anak. Ia berharap melalui program Rise and Speak, masyarakat terdorong untuk berani melaporkan kasus kekerasan yang selama ini tidak terungkap.
“Terkait kasus kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Batu, Polres Batu berkomitmen tidak menggunakan Restoratif Justive akan kami gas pol,” ujar Kapolres
Melalui kegiatan ini, Bareskrim Polri dan Polres Batu berkomitmen untuk menjamin keadilan hukum bagi perempuan dan anak serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menangani kekerasan berbasis gender. Pada kegiatan itu turut hadir Jajaran Forkopimda dan perwakilan dari Provinsi Jatim serta undangan yang berjumlah 500 orang dari berbagai elemen masyarakat.(eri/lim)