MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Duka masih menyelimuti keluarga almarhum M. Ilham Sabilillah, Aremania asal Bumiayu, Kedungkandang. Sebagai salah satu korban Tragedi Kanjuruhan, M. Ilham merupakan putra sulung dan juga tulang punggung keluarga.
M. Ilham, Sabtu (1/10) lalu berangkat ke Stadion Kanjuruhan Kepanjen bersama pacarnya. Sang pacar pula yang memberikan kabar kepada ayah dan ibu Ilham. “Saya dikasih tahu ya malam itu juga. Dia kan berangkat dengan pacar dan adiknya,” ujar Kholifah, ibu dari M. Ilham.
Mendengarkan kabar tersebut, Kholifah dan suaminya, M. Subhan langsung berangkat ke Stadion Kanjuruhan. Kebetulan, tetangga korban memiliki mobil sehingga mereka berangkat untuk menjemput jenazah sang anak. Yang sudah tergeletak di lorong pintu VVIP.
“Setelah itu kan ayahnya tanya ke petugas medis, jawabannya tidak ada visum. Kami putuskan bawa pulang langsung,” bebernya. Minggu dinihari jenazah M. Ilham langsung dimandikan. Pukul 07.00 sudah dimakamkan.
Kholifah lantas teringat jika anaknya ini adalah pekerja keras. Begitu lulus SMK, dia bekerja tidak jauh dari rumahnya. Tidak cukup kerja pagi sampai sore, malam harinya Ilham masih berjualan nasi goreng bersama sang ibu. “Saya jualan dengan dia setiap malamnya. Itu di depan rumah. Ya sekarang sendiri,” katanya.
Menurutnya, Ilham memang anak yang ringan tangan untuk keluarganya. Sebagai putra sulung, dia memiliki tanggung jawab besar untuk tiga adiknya. Almira Ayu Alifah, Hafif Fatahillah dan Afifah Fitri Maulidiya.
Ketika Malang Posco Media bertakziah ke rumahnya bersama Ketua Umum PSSI M. Iriawan dan Manajer Arema FC Ali Rifki, kedua orang tuanya berusaha tetap tegar. Akan tetapi, ketika mengingat bagaimana luar biasa sayang dan kerja keras sang anak, Kholifah meneteskan air mata. “Insya Allah kami kuat,” tegas dia.
Masih ada tiga anaknya, adik-adik dari Ilham. Termasuk anak ketiga, Hafif yang berniat menjadi guru atau ustaz di Ponpes yang berada di samping rumahnya. (ley/bua)