.
Thursday, November 21, 2024

Tingginya Paparan Covid-19 di Klub Liga 1, Berpatok Hasil Tes Official PCR PT LIB

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, DENPASAR – Kasus paparan Covid-19 yang menerpa klub-klub BRI Liga 1 2021/2022 terhitung tinggi dalam sepekan terakhir. Sejumlah tim bahkan hanya mendaftarkan jumlah minimum dalam Daftar Susunan Pemain (DSP) karena hasil positif ketika swab test PCR yang dilakukan oleh vendor PT Liga Indonesia Baru (LIB). Alhasil, muncul pertanyaan dari sejumlah pihak mengenai keputusan parameter pemain yang bisa diturunkan dalam sebuah pertandingan.

Salah satu laga yang sempat membuat bingung adalah hasil tes dari tim Persebaya. Sebab, tim tersebut berinisiatif untuk melakukan swab mandiri usai menerima hasil tes PCR yang menjadi rujukan PT LIB.

“Hasil tes yang kami lakukan ada sekitar 13 nama dari Persebaya yang positif terpapar virus Covid-19. Mereka terdiri dari pemain dan ofisial. Nama-nama yang positif itu pun tidak kami izinkan untuk berada di stadion saat pertandingan Persebaya versus Persipura Jayapura. Mereka juga harus mendapatkan penanganan medis (karantina) yang semestinya,” ucap Direktur Operasional PT LIB sekaligus Kasatgas Covid-19 BRI Liga 1 2021/2022, Sudjarno.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan tes PCR seperti laga-laga lainnya. Yakni di H-1 pertandingan atau Sabtu sore (5/2) dan hasilnya keluar pada Minggu (6/2) pagi. Hasil tes PCR itulah yang menjadi dasar untuk pertandingan Persebaya vs Persipura pada malam harinya.

“Pada prinsipnya, PCR mandiri bagian dari penerapan prokes yang ketat oleh setiap klub. PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma,” tambahnya.

Tidak masuknya nama-nama pemain yang terpapar Covid-19 ke dalam daftar nama pemain yang diizinkan untuk menghadapi Persipura, lanjut Sudjarno, sudah sesuai dengan regulasi BRI Liga 1 2021/2022. Terutama regulasi BRI Liga 1 2021/2022 pada pasal 52 yang mengatur tentang hasil tes Covid dan eligibilitas.

“Pada pasal 52 itu dipaparkan dengan jelas bahwa PSSI dan LIB membentuk Satgas Covid-19 sebagai otoritas yang memiliki kompetensi, berwenang untuk mencatat, mendistribusikan dan memutuskan segala hal yang dianggap perlu terkait informasi hasil swab test. Jadi, keputusan yang diambil tentang pemain yang diizinkan turun pada satu pertandingan, murni berdasarkan hasil tes PCR yang sudah kami lakukan sebelumnya,” beber Sudjarno.

Khusus soal manajemen klub yang melakukan tes mandiri, menurut Sudjarno, dia berharap bisa dikomunikasikan dengan PT LIB atau satgas terkait terlebih dulu. Dengan begitu, hasil tes ulang bisa diketahui bersama dan diambil keputusan yang diketahui dan dipertanggung jawabkan secara bersama pula.

“Sebelumnya ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar. Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya,” jelas Sudjarno.

Dia menuturkan, Daftar Susunan Pemain (DSP) bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. “Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek eligibilitasnya. Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah official PCR kami,” lanjut Sudjarno.

Menanggapi isu tentang hasil tes Covid-19 Persebaya Surabaya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyatakan segala sesuatunya harus dikembalikan kepada Regulasi Kompetisi BRI Liga 1 2021/2022. Terutama yang ditegaskan pada pasal 52.

“Semuanya harus berpatokan pada Regulasi Kompetisi Liga 1 2021/2022. Pada regulasi sudah dijelaskan secara jelas tentang perihal mekanisme hasil tes Covid-19 dan turunannya. Dengan demikian, semua hasil PCR harus akuntabel, bisa dipertanggung jawabkan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait. Saya mengimbau kepada semua klub, terkait hasil tes Covid-19, agar selalu komunikasi dengan LIB dan Satgas Covid-19 BRI Liga 1 2021/2022. Sehingga semuanya punya pemahaman, tanggung jawab, dan komitmen yang sama,” tegas Mochamad Iriawan. (ley)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img