MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Malang masih tinggi. Penanganannya menjadi pekerjaan rumah multisektor di pemerintah daerah hingga pusat. Hal ini yang disampaikan BPS Kabupaten Malang dalam pertemuan dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, Rabu (25/10).
Statistisi Ahli Muda BPS Kabupaten Malang, Maulidiah Nitivijaya mengungkapkan, angka TPT di Kabupaten Malang tercatat 6,57 persen atau sekitar 97.319 jiwa. Angka itu diambil dari angka usia produktif berbagai sektor di akhir 2022, dengan usia 15 tahun keatas. “Saat ini bisa memperbanyak informasi bagi calon pencari kerja melalui program seperti job fair,” kata Maul, sapaannya.
Menurutnya, job fair menjadi momen bertemunya pencari dan penyedia kerja. Fasilitas itu akan membuka peluang penyerapan tenaga kerja lebih besar. Ditekankan bahwa kontribusi seluruh pihak sangat diperlukan. Bahwa tanggung jawab dalam menekan pengangguran tidak hanya dipikul oleh Disnaker.
Namun juga dinas lain seperti dinas terkait koperasi dan usaha mikro, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, DPKPCK dan masih banyak lain. Keseluruhannya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan aksesnya. “Melalui pertanian bisa dibangun melalui agribisnis. Ini jadi upaya antar sektor instansi,” ungkapnya.
Kepala BPS Kabupaten Malang, Surya Astuti menambahkan, tiga sektor yang seharusnya mampu menurunkan angka pengangguran saat ini yakni industri, perdagangan dan pertanian. Namun ada faktor yang menyebabkan fenomena tingginya pengangguran, yakni kurangnya digitalisasi yang menggerakkan sektor industri dan pemasaran.
“Tingkat pendidikan sampai infrastruktur hingga tidak bisa mengikuti digitalisasi saat ini, akan membuat pergerakannya lambat. Sedangkan di perkotaan sudah banyak yang bekerja karena dengan pemanfaatan internet, ojek, mengantar makanan, kurir, dan sebagainya,” jelas Surya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya berkolaborasi dengan seluruh pihak. Sebab, peran penekanan TPT juga didukung tidak hanya peningkatan SDM, namun juga akses ekonomi, pendidikan, infrastruktur dan banyak lainnya. (tyo/mar)
