MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead) menggelar kegiatan Piloting Leadership Development Program yang merupakan serangkaian program development leadership hasil hibah dari Erasmus. Kegiatan yang ditujukan bagi pimpinan perguruan tinggi tersebut dilaksanakan di Universitas Brawijaya pada Selasa (13/12) dan di STIE Malang Kucecwara pada Rabu (14/12) dan Kamis (15/12).
“Ini merupakan suatu project yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan leadrship bagi pemimpin di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Harapannya project ini dapat menjadi embrio yang dapat desiminasikan bertaraf nasional bagi perguruan tinggi lainnya,” ujar Ketua Kantor Urusan Internasional STIKES Malang Kucecwara, Ir. Dwi Aryani, Ph.D kepada Malang Posco Media pada Rabu (14/12).
Program tersebut merupakan konsorsium dari tujuh perguruan tinggi di Indonesia yakni Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Padjadjaran (Unpad), President University, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Negeri Semarang (Unnes) serta STIE Malang Kucecwara.
Selain itu juga terdapat tiga perguruan tinggi yang menjadi leader yakni University of Gloucester, Granada University Spanyol serta International School for Social and Bussines Studies Slovenia.
“Kegiatan ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2021 hingga nanti 2024. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Piloting Project dimana fase satu di UII, fase dua di Unpad, dan fase tiga ini di UB dan di STIE Malang Kucecwara. Pada kegiatan ini kita juga membentuk Asosiasi Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Indonesia atau biasa disebut ‘PEMIMPIN’,” tutur Dosen manajemen tersebut.
Kegiatan tersebut diikuti 44 orang yang terdiri dari 14 orang perwakilan perguruan tinggi anggota iHiLead yang akan mendapatkan pelatihan leadership, serta 30 orang yang menjadi konsorsium dan pemimpin. “Kita adakan agenda selama tiga hari, dimulai dengan reporting terhadap project yang sudah dibuat oleh perwakilan perguruan tinggi. Kemudian juga ada pengukuhan asosiasi dewan pengurus Pemimpin tadi, dan ada juga asessmen,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua STIE Malang Kucecwara, Drs. Bunyamin, MM, Ph.D. menuturkan bahwasanya dengan adanya project ini diharapkan mampu memiliki national impact (berdampak secara nasional) untuk para pemimpin di perguruan tinggi.
“Kita ketahui bahwasanya di era 4.0 ini menuntut adanya suatu leadership yang tentunya bersifat global untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada, khususnya di level perguruan tinggi,” ungkap Drs. Bunyamin.
Ia berharap melalui kegiatan ini, dengan dibentuknya Asosiasi Pemimpin dapat menjadi pioner untuk mengajak pemimpin-pemimpin yang lainnya bergabung, untuk bersama-sama melakukan training, konsultasi dan sebagainya. “Sehingga nantinya dapat memunculkan pemimpin yang tangguh dan mampu menjawab tantangan zaman dapat kita wujudkan di level perguruan tinggi,” paparnya.
Guna mewujudkan hal tersebut, Drs. Bunyamin menegaskan bahwasanya perlu adanya kerja sama dengan lembaga pemerintahan yang bersangkutan, diantaranya adalah kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek RI. (mp1/udi)