MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengadakan acara bertajuk Pameran Multikultural. Kegiatan ini diselenggarakan di Graha Teater Polinema, beberapa waktu lalu. Ratusan mahasiswa antusias mengikuti kegiatan yang dikemas begitu semarak ini.
Kepala Program Studi Bahasa Inggris untuk Bisnis dan Komunikasi Profesional, Siti Rohani, S.Pd., M.Pd., Ph.D mengatakan, acara ini merupakan pembelajaran berbasis proyek yang dilaksanakan mahasiswa dengan beberapa tahapan. “Pemeran ini sebagai bentuk praktik dari mata kuliah Berbicara, Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis, dan Komunikasi Bisnis Antarbudaya,” ujarnya.
Siti Rohani mengungkapkan bahwa pameran multikultural kali ini merupakan tahun kedua. Acara ini diselenggarakan dengan tema “Menjembatani Budaya Melalui Bahasa Inggris”. Menurutnya, tema ini dipilih karena Bahasa Inggris memiliki peran penting sebagai jembatan komunikasi antarbudaya. “Dengan Bahasa Inggris memungkinkan individu dari berbagai budaya untuk saling memahami dan terhubung,” terangnya.
Dalam acara ini, lebih dari 10 negara diwakili oleh mahasiswa melalui booth dan pakaian tradisional mereka. Negara-negara tersebut meliputi Jepang, Korea Selatan, China, Inggris, Belanda, Jerman, Yunani, Prancis, Arab Saudi, Spanyol, dan India.
Pengunjung disuguhi pertunjukan budaya yang memukau, parade pakaian tradisional, dan juga dapat mencicipi makanan dan minuman ikonik dari berbagai belahan dunia. Di sisi lain, kata dia, terdapat juga stan budaya yang menyenangkan dan interaktif, memberikan pengalaman langsung dalam memahami keragaman budaya global.
Dengan konsep ini mahasiswa yang berperan maupun yang menjadi pengunjung pameran dapat mengenal budaya dari berbagai negara. “Termasuk juga makanan khasnya, artinya ini menjadi media informasi untuk menambah wawasan mahasiswa,” terang Siti Rohani.
Dia mengaskan, pameran multikultural mahasiswa Bahasa Inggris Polinema menjadi wadah ekspresi sekaligus penguatan kompetensi mahasiswa di bidang Bahasa Inggris. “Acara ini juga merupakan tempat yang ideal untuk belajar ungkapan komunikasi bisnis dalam konteks nyata, sambil memperkuat pemahaman antarbudaya melalui bahasa Inggris sebagai jembatan,” pungkasnya. (imm/udi)
