MALANG POSCO MEDIA- MALANG- Melinting rokok membutuhkan keterampilan khusus. Bahkan pekerja pabrik rokok (PR) pun perlu terus meningkatkan keahlian melinting agar produktivitas kerjanya meningkat. Inilah yang terlihat dalam Pelatihan Melinting pada Industri Pengolahan Hasil Tembakau di PT Sinar Mahkota Mas Jalan Bandulan Barat Kecamatan Sukun Kota Malang. Senin (13/11) kemarin.
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang ini mengikutsertakan 900 tenaga melinting PT Sinar Mahkota Mas. Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan peningkatan keterampilan bagi pekerja di bidang apapun pasti akan memberi dampak baik. Bagi perusahaan maupun pekerja itu sendiri.
“Per seribu linting, pekerja ini mendapatkan upah sebanyak Rp 52.500, nah biasanya dalam satu hari delapan jam kerja, mereka biasanya bisa sampai melinting sebanyak tiga ribu linting. Nah dengan pelatihan ini, harapannya keterampilan mereka bisa meningkat dan produktivitasnya,” jelas Wahyu.
Dijelaskannya, jika hasil lintingan rokoknya berkualitas, produktivitas meningkat, pendapatan juga berdampak baik. Sehingga kesejahteraan pekerja juga semakin terjamin. Dalam kesempatan tersebut, Wahyu juga menyempatkan untuk menjajal bagaimana melinting tembakau untuk menjadi sebatang rokok. Ia pun mengaku cukup kesulitan. Melinting tembakau diperlukan keterampilan khusus.
Untuk itulah dirinya mengapresiasi pelatihan tersebut. Sebab, dengan pelatihan itu para pekerja di industri pengolahan hasil tembakau diharapkan bisa meningkatkan keterampilannya. Dan secara tidak langsung juga akan berdampak pada peningkatan pendapatannya.
“Tadi saya lihat sepertinya mudah, nah saya coba ternyata tidak mudah. Butuh keterampilan, kesabaran dan ketelaetenan. Bahkan tadi saya sampai keringetan,” terangnya.
Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi menambahkan, tujuan kegiatan itu meningkatkan keterampilan bagi karyawan baru untuk industri hasil tembakau. Dilaksanakan selama 5 hari, sejak hari ini (kemarin,red) sampai dengan selesai. Sementara ini hampir 900 orang yang ikut.
“Diharapkannya kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas kemudian pendapatan dari pekerja dan industri rokok yang ada di Kota Malang. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah dari sisi penerimaan cukai,” tambahnya.
Meski masih program awal, Eko mengatakan akan segera bekerja sama dengan berbagai perusahaan atau industri rokok lainnya yang ada di Kota Malang.
“Nanti ke depannya kami akan kerjasama dengan pabrik rokok semua. Apalagi jika memang dampak positifnya dirasakan di wilayah Kota Malang. Nanti berkelanjutan dan berkesinambungan. Dan pasti ada peningkatan, mereka bisa memproduksi satu hari 3 ribu, 3 ribu setengah, 5 ribu sampai 4 ribu batang per hari,” tegasnya. (ica/aim)