MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Saat ini seluruh lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah berkompetisi dalam menyelenggarakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2025. Termasuk Madrasah/Sekolah di lingkungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kota Malang.
Menghadapi momen tahunan tersebut, Pengurus Cabang LP Ma’arif NU Kota Malang, berinisiatif menyelenggarakan kegiatan Upgrading Skill and Competence Seri 3 dengan tema Ma’arif School Rebranding bertempat di Aula Microteaching Lt. 2 FITK UIN Maliki Malang. Senin (10/2).
Kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Harlah NU ke-102 tersebut dihadiri seluruh Kepala Madrasah/Sekolah dan Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Ma’arif NU se Kota Malang.
Dr. H. Muhammad In’am Esha, M.Ag, Wakil Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Malang menyampaikan, bahwa maju dan besarnya sebuah lembaga, salah satunya ditentukan oleh kemampuan manajerial pengelola lembaga (khususnya kepala madrasah/sekolah) dalam membranding madrasah yang dipimpin.
“Kemampuan tersebut menentukan positioning lembaga, apakah menjadi pilihan masyarakat atau tidak,” ujarnya saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan.
Kegiatan tersebut menghadirkan pakar sekaligus guru besar Ilmu Manajemen Strategik UIN Maliki Malang, Prof. H. Slamet, SE., MM., Ph.D. Dalam materinya, ia menyampaikan marketing merupakan suatu bentuk ikhtiar, bukan jualan, yakni sebuah ikhtiar mempengaruhi masyarakat agar lembaga yang dipimpin menjadi pilihan pertama masyarakat.
“Kepala madrasah/sekolah harus menemukan keunggulan dan distingsi sebuah lembaga untuk dipasarkan (branding) kepada masyarakat,” tegasnya.
Prof. H. Slamet menambahkan, bahwa kepala madrasah/sekolah wajib meningkatkan dan mengutamakan kualitas lembaga (guru dan murid)
“Ini merupakan bagian dari penyebaran ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah, dengan begitu branding madrasah/sekolah otomatis akan meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, di penghujung sesi, Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Malang, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd menghimbau para Kepala Madrasah/Sekolah, bahwa NU dengan jargon Moderasi Beragamanya (moderat) hari ini sedang dilirik warga dunia.
“Hal ini menjadi modal besar bagi madrasah/sekolah di lingkungan LP Ma’arif NU mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di lembaga kita,” pungkasnya. (hud/udi)
