.
Thursday, December 12, 2024

Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Kota Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi pengingat bagi seluruh insan pendidikan untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan kepada generasi bangsa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menjelaskan Hardiknas tahun ini dimaknai sebagai kesempatan untuk menggenjot pendidikan pasca pandemi melanda dua tahun lalu. Salah satunya dengan menyukseskan program pendidikan dalam kurikulum Merdeka Belajar.

“Dengan lama setelah pandemi, sekarang anak-anak bebas bersekolah dan kami titikberatkan untuk mensukseskan Kurikulum Merdeka,” ujar Suwarjana kepada Malang Posco Media, kemarin.

Pelaksanaan pendidikan di Kota Malang sendiri disebutkan Suwarjana sudah berjalan sangat baik dan lancar. Sebab, dari segi mutu pendidikan pihaknya yakin masih menjadi yang terbaik.

“Kenapa saya bilang begitu, karena antusias masyarakat dari luar Kota Malang bagus. Bagaimana mereka begitu berupaya untuk putra putrinya disekolahkan ke Kota Malang. Padahal di Kota Malang sudah ada zonasi. Akhirnya mereka yang ingin lebih maju pendidikannya, mereka kemudian berupaya menyekolahkan ke swasta. Dari Kabupaten Malang, Kota Batu dan sekitarnya,” jelas Suwarjana.

Selain itu, pendidikan di Kota Malang juga sudah ditunjang dengan tenaga pendidik atau SDM-nya yang berkualitas. Ini juga berkat dari dukungan pemerintah daerah yang memberi atensi tersendiri terkait hal tersebut.

Diketahui di Kota Malang, anggaran tahun ini sekitar Rp 653 miliar dicurahkan untuk keberlangsungan pendidikan di Kota Malang. Anggaran itu antara lain diperuntukkan belanja pegawai atau peningkatan kesejahteraan guru. Sehingga diharapkan kualitas pendidikan yang diberikan oleh para guru juga meningkat.

Terutama, dikatakan Suwarjana untuk guru GTT/PTT (Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak Tetap) yang kini telah mendapatkan gaji sesuai dengan masa kerja dan kriteria lulusannya. Misalnya dari yang terendah berkisar minimal Rp 1,8 juta untuk lulusan SMA hingga minimal Rp 2,9 juta untuk lulusan sarjana. Ini tentu akan meningkat tiap dua tahun sesuai dengan evaluasi. Hal itu sesuai dengan Peraturan Wali (Perwali) Kota Malang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Biaya Operasional Pada Satuan Pendidikan Dasar.

“Jadi untuk GTT PTT, ini kita sudah dipayungi oleh sebuah perwal untuk penggajiannya. Dan itu insya Allah diperhitungkan sesuai masa kerja dan sesuai dengan jenjang pendidikan. Insya Allah sudah sesuai dengan UMR dan itu jarang dipunyai oleh daerah lain,” tegas Suwarjana.

Tidak hanya SDM, mutu dan kualitas infrastruktur untuk menunjang pendidikan juga tetap diperhatikan. Hingga saat ini, hal itu juga menjadi salah satu perhatian utamanya.

“Untuk peralatan, kita semua di sekolah negeri itu sudah standar. Bahkan banyak yang melebihi standar. Kalau untuk bangunan, mungkin ada satu dua masih kelewatan perlu rehab, karena perlu menyesuaikan anggaran. Tapi insya Allah secara umum sudah bagus dan representatif semua,” yakin Suwarjana.

Berbekal kualitas, kuantitas dan kemampuan SDM hingga dukungan infrastruktur yang mumpuni, Suwarjana berharap pendidikan di Kota Malang bisa makin maju dari tahun ke tahun. Salah satunya ia terus menggencarkan dan meningkatkan pendidikan karakter dan budi pekerti anak anak yang disinyalir masih perlu untuk ditingkatkan.

“Kami juga menggandeng teman teman untuk peningkatan kepribadian untuk hubungan guru-guru kami. Agar mengajar itu dengan ‘smile’, dengan senang, tidak marah, itu pun kami ada program seperti itu. Lalu bersama motivator juga untuk memberi motivasi agar mengajar dengan senang dan anak pun juga senang di sekolah,” sebutnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img