MALANG POSCO MEDIA- Pascasarjana ITN Malang terus meningkatkan mutu pendidikannya. Begitu juga pelayanan mahasiswa pascasarjana menjadi perhatian utama. Direktur Pascasarjana ITN Malang Prof Dr Ir Lalu Mulyadi MT mengatakan upaya dan terobosan serta program strategis meningkatkan mutu pendidikan menjadi salah satu perhatian serius.
Salah satu upayanya yakni mendesain program agar mahasiswa pascasarjana lulus tepat waktu. Bahkan kurang dari dua tahun. “Kami ingin mengubah image, bahwa di ITN khususnya pascasarjana juga bisa lulus cepat. Namun tetap dengan keilmuan dan kompetensi sesuai standar mutu,” katanya.
Prof Lalu menerangkan strategi mengantarkan mahasiswa pascasarjana lulus tepat waktu telah dirancang sedemikian rupa. Di semester tiga mahasiswa sudah proses proposal tesis. “Alhamdulillah strategi ini sudah berjalan. Mahasiswa yang masuk di tahun 2021 lalu, saat ini sudah proses seminar proposal,” ujarnya.
Menurut Guru Besar Bidang Arsitektur ini, strategi tersebut tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya kolaborasi yang apik antara mahasiswa dan dosen. Mahasiswa harus mempunyai tekad besar untuk bisa lulus tepat waktu.
Sedangkan dosen juga tidak bosan memberikan dukungan dan motivasi. Bahkan kata Prof Lalu, dukungan itu tidak hanya sekadar motivasi. Tetapi para dosen pascasarjana juga memberikan masukan kepada mahasiswa saat proses seminar proposal tesis.
“Terimakasih kepada dosen yang sangat mensupport. Mahasiswa yang seminar proposal diberi masukan yang luar biasa agar penelitian mereka untuk tesis ini fokus, sehingga bisa selesai lebih cepat,” imbuhnya.
Support dan perhatian tersebut tidak lain untuk kepentingan mahasiswa itu sendiri. Terlebih mereka yang sudah bekerja. Ada yang menjadi praktisi di industri, pegawai di instansi pemerintahan, anggota DPRD atau pun masih berstatus mahasiswa murni. Kebijakan pascasarjana ITN Malang ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi mahasiswanya. “Terpenting semangat dan lulus tepat waktu,” tegasnya.
Mahasiswa pascasarjana ITN Malang berasal dari berbagai kalangan. Terutama yang dari praktisi termasuk pemangku kebijakan. Salah satunya anggota DPRD Kota Malang, Hj Lea Mahdarina ST. Lea bertugas di Komisi C yang membidangi pembangunan.
Di tengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, politisi PDI Perjuangan ini masih sempatkan kuliah pascasarjana. Di ITN Malang, Lea memilih program Magister Manajemen Konstruksi. Itu sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas diri dalam menjalankan tugas dewan. Yakni pengawasan, legislasi dan penganggaran.
Alumnus S1 jurusan Teknik Sipil ITN Malang ini menyelesaikan tesisnya berkaitan dengan tugas di dewan. Yakni ‘Analisis Kriteria Bangunan Hijau Berdasarkan Greenship New Building Versi 1.2 Pada Gedung Malang Creative Center (MCC) di Kota Malang’. Ia lulus ujian tesis pada Senin (22/8) lalu.
“Alhmandulillah, mengisi waktu dengan melanjutkan kuliah pascasarjana di almamater sendiri, ITN Malang. Bisa menambah kapasitas diri,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Sukun ini.
Lea memilih melanjutkan kuliah S2 di almamaternya itu karena tahu tentang sistem pendidikan yang diterapkan. Juga kemampuan dosen yang tak perlu diragukan lagi.
Menurut Lea, dosen Pascasarjana ITN Malang pun lebih fleksibel dalam memberi waktu bimbingan ketika proses pembuatan tesis. Ini sangat membantu dirinya saat menyelesaikan tesis di tengah padatnya bertugas sebagai anggota DPRD Kota Malang. Selain itu dia menyelesaikan kuliah pascasarjana tepat waktu karena sistem pendidikan di Pascasarjana ITN Malang dan bimbingan dosen. Terutama dosen pembimbingnya.
“Sistem pendidikannya sangat bagus. Mengutamakan mutu. Begitu juga perhatian dan motivasi Direktur Pascasarjana ITN Malang Bapak Prof Dr Ir Lalu Mulyadi, MT, dosen pengajar, dosen pembimbing. Sehingga kami termotivasi terus belajar dan menyelesaikan kuliah,” jelasnya.
Apalagi lanjut Lea, tesisnya berkaitan dengan tugasnya di DPRD Kota Malang. Yakni di komisi yang membidangi pembangunan. Itu membuat ia makin tertantang meningkatkan keilmuan. (imm/van/adv/bua)