MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang mengenalkan Metode Demontrasi Plot (Demplot) budidaya padi kepada petani. Tepatnya pada petani di Desa Sragi Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. Dilaksanakan awal Januari lalu.
Direktur Polbangtan Malang Dr. Ir. Setya Budhi Udrayana, S.Pt., M.Si., IPM menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk program kegiatan lapangan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan kepada petani dengan mengadakan Demonstrasi Plot (Demplot).
“Demplot sendiri merupakan salah satu metode penyuluhan dengan cara membuat lahan percontohan, sehingga petani sebagai pelaku utama bisa melihat dan membuktikan dari objek yang didemonstrasikan. Dengan harapan para petani bisa berbudidaya secara baik, benar dan berkelanjutan,” ucap Setya Budhi Udrayana.
Perwakilan Kelompok Tani (Poktan) Among Kismo I Mariot menyampaikan, Desa Sragi merupakan desa yang memiliki sumber air yang memadai dengan pengairan teknis, sehingga demonstrasi plot Budidaya Tanaman Sehat (BTS) pada padi sangat mungkin dilaksanakan di Poktan Among Kismo I ini.
“Dengan jumlah anggota 94 orang dan luas hamparan sekitar 26,09 hektar dengan tanaman padi, diharapkan bisa meningkatkan produktivitas 5,6 hektar,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, kegiatan yang berbasis budidaya tanaman sehat (BTS) padi merupakan metode baru untuk penguatan perlindungan tanaman pangan dari dampak perubahan iklim atau gangguan dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Karena dalam budidaya tanaman sehat, hal yang perlu dilakukan adalah dengan pengolahan tanah secara baik dan benar, serta pemupukan untuk mengembalikan kesuburan tanah.
“Selain itu, pemberian kapur dolomit dan pupuk organik juga pupuk hayati mampu memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah sehingga dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap serangan OPT,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga dijelaskan dampak dari penggunaan pestisida dan pupuk kimia sintetis yang terus- menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Yang mana bisa menyebabkan adanya serangan OPT tanaman padi semakin meningkat dan berdampak besar pada penurunan produktivitas tanaman padi. Sehingga produktivitas tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuantitas.
Oleh karena itu perlu dikendalikan dengan Budidaya Tanaman Sehat (BTS) padi sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pestisida dan pupuk kimia sintesis.
Salah satu pengelolaan musuh alami OPT dilakukan dengan penanaman tanaman refugia. Tanaman refugia dapat meningkatkan biodiversitas (keanekaragaman hayati) sehingga agroekosistem menjadi lebih stabil dan akan mencegah terjadinya ledakan serangan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan metode demplot budidaya tanaman sehat padi di gapoktan Among Kismo I Desa Sragi berjalan secara optimal dan mampu go organic secara meluas yaitu memfasilitasi proses belajar secara berkelanjutan Budidaya Tanaman Sehat (BTS) padi bagi pelaku utama yaitu petani dan pelaku usaha.
“Pelaku utama yang mandiri dan mampu berdaya saing diharapkan dapat mewujudkan kedaulatan pangan dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendekatan pertanian sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” pungkas. (hud/imm).