MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Inovasi dalam pembelajaran kerap diberikan oleh TK Islam Sabilillah (TKIS) Malang kepada siswanya. Kamis (23/6) lalu, TKIS menggelar penyuluhan kesehatan. Dalam kesempatan tersebut juga ada edukasi terkait ilmu gizi sebagai modal ilmu pengetahuan siswa kelas A dan B TK Islam Sabilillah Malang.
Materi kesehatan disampaikan oleh dr. Dona Yunika Bangun, M.Biomed. Dia memberikan pemahaman terkait cara menjaga pola makan agar hidup tetap sehat. Selain itu siswa juga diberikan wawasan mengenai ruang lingkup profesi dokter. Dengan tujuan siswa semakin termotivasi untuk kesuksesan mereka di masa yang akan datang.
dr. Dona menjelaskan dengan rinci mengenai gizi yang dibutuhkan anak. Contoh makanan bergizi dan yang kurang bergizi dijelaskan secara gamblang. Para siswa memperhatikan dengan penuh antusias. Tidak sedikit mereka yang bertanya karena penasaran dengan makanan yang dikonsumsi setiap hari.
dr. Dona menuturkan bahwa edukasi gizi bagi anak adalah hal yang penting. Sebab kesehatan anak di usia dini sangat rentan dan juga banyak tantangannya. “Fisiologi tubuh dan imun anak itu masih sangat rentan, jika pemilihan makanan mereka kurang sehat akan berbahaya bagi kesehatan mereka,” ucapnya.
Dia juga berharap jika setelah kegiatan ini berlangsung siswa TK Islam Sabilillah bisa lebih mengerti dan bisa memilah makannya sendiri. Setidaknya bekal makanan yang mereka bawa sudah terpilah secara gizi. Jadi bisa meminimalisir adanya alergi atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi makanan.
“Mungkin akan cukup sulit untuk mengarahkan anak-anak, tapi jika mereka tahu informasi gizi dasarnya itu bisa jadi pegangan bagi mereka, setidaknya meminimalisir,” katanya.
Waka TKIS Malang Sumarni S.Hum mengungkapkan jika kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengenalan profesi dokter merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa. Banyak informasi perihal kesehatan yang diberikan oleh dokter kepada siswa perihal gizi makanan.
Menurutnya siswa harus tahu gizi yang harus diterima oleh tubuh sebagai asupan harian. dengan begitu konsumsi makanan yang kurang bergizi bisa sedikit dihindari. “Meski masih anak-anak, tetapi sudah harus tahu mana makanan yang sehat dan mana yang tidak boleh sering dikonsumsi,” katanya.
Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan santai dan menyenangkan. Ilustrasi visual makanan ditampilkan lewat proyektor. Juga ada beberapa contoh sampel makanan yang secara langsung yang dibawa oleh dokter. Hal tersebut tentu menarik minat siswa untuk menyimak materi yang diberikan. “Jika siswa sudah paham, tujuannya agar mereka bisa memilih sendiri yang akan mereka makan,dan bercerita kepada keluarganya,” tandasnya. (sir/imm)