MALANG POSCO MEDIA, MALANG – TK Katolik Mardi Wiyata memiliki program leadership. Setiap pagi menjelang masuk kelas, seluruh siswa berkumpul di hall lebih dulu. Mereka senam dan doa bersama.
Setiap hari siswa bergantian memimpin kegiatan. Untuk melatih mereka menjadi pemimpin sejak usia dini. Sambil senam siswa juga bernyanyi dengan riang. Energi positif dihimpun sebelum memulai pembelajaran.
Guru TKK Mardi Wiyata Angelica Merry Febrinasari, S.Pd mengatakan leadership dikemas dengan cara yang menarik. Membuat siswa senang sebelum belajar. Dari situ guru akan semakin mudah menyampaikan ilmu pengetahuan.
Selain itu, kata Merry, program leadership punya tujuan besar : membangun dan memperkuat karakter anak. Dengan terbiasa memimpin dan dipimpin, karakter siswa semakin mantap. Saling menghargai dan bertanggung jawab.
“Tujuan program leadership ini untuk penguatan sikap dan perilaku anak-anak. Di awali semua dengan doa. Lalu bergembira dan sehat bersama dengan senam ceria,” terangnya.
Program Leadership di TK Jalan Semeru ini dimulai pukul 7.30 WIB setiap hari. Dilaksanakan kurang lebih selama 15 menit. Semua siswa terlibat. Dibimbing langsung oleh guru-guru. “Pemimpinnya bergantian. Supaya masing-masing mendapat pengalaman,” kata dia.
Leadership membuahkan hasil yang memuaskan. Terutama dalam pembentukan karakter. Mental siswa menjadi kuat. Mereka semakin percaya diri.
Itu dibuktikan dari prestasi yang mereka capai dari berbagai kompetisi. Yang terbaru siswa TKK Mardi Wiyata juara dalam peringatan Bulan Kitab Suci Nasional di Kota Batu beberapa waktu lalu.
Belum lama ini siswa TKK Mardi Wiyata juga juara di ajang perlombaan seni kreatifitas di Open House SDK Mardi Wiyata 1. “Kami ucapkan selamat kepada anak-anak yang berprestasi semoga potensi mereka semakin meningkat,” ucapnya.
Merry menjelaskan, event lomba menjadi media penting dalam proses pendidikan. Tidak sekedar mengejar gelar juara. Tetapi ada latihan di dalamnya. Latihan memperkuat mental dan kepercayaan diri. “Juga membuat anak-anak berani menampilkan potensi yang mereka miliki,” kata dia.
Merry dan guru-guru lain tidak menuntut banyak pada anak didik mereka. Setiap lomba yang diikuti tidak harus meraih juara 1. Motivasi yang diberikan adalah siswanya bisa tampil yang terbaik. “Upaya kami pun selalu yang terbaik buat anak-anak. Yang penting tampil maksimal, gelar juara menjadi reward untuk mereka,” terangnya.
Penguatan mental, sosial maupun spiritual sudah include dalam kegiatan sehari-hari. Tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. “Leadership menjadi salah satu program strategis yang kami lakukan selama ini,” pungkasnya. (imm)