.
Wednesday, December 11, 2024

TKK Santa Maria 02 Malang; Terapkan Metode Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – TKK Santa Maria 02 menerapkan satu sistem pembelajaran inovatif. Dalam kegiatan belajar mengajar guru memanfaatkan potensi alam sekitar sebagai media ajar. Misalnya mengenalkan siswa jenis tanaman.

Di halaman TKK Santa Maria 02, ada beberapa jenis tumbuhan. Salah satunya pisang. Dari pohon pisang ini, anak belajar banyak materi. Dikonsep dalam satu metode yang dinamakan STEAM. Yakni Science, Technology, Engineering, Art, and Math.

Koordinator Bidang Kurikulum, Maria Goreti Hernani, S.Pd mengatakan, pada suatu waktu anak didiknya diajak untuk menentukan jumlah pohon pisang yang ada di lingkungan sekolah. Dari jumlah itu ditentukan berapa yang sudah berbuah dan yang belum. “Anak-anak diajarkan angka disitulah ada konsep matematika,” katanya.

Dari media ajar pohon pisang itu juga dijabarkan manfaat apa saja yang bisa diperoleh. Baik batang pohon, buah, daun dan sebagainya. Siswa diajak untuk berpikir empiris.

Bahkan dari bahan ajar itu, dapat dibuat bahan keterampilan. Misalnya mobil-mobilan dan sebagainya. Maka melalui kreativitas tersebut siswa dilatih untuk terampil. Inilah unsur art atau seni.

Sebuah mobil tentu dirancang dengan sistem teknologi dan mesin. Itu artinya sisi teknologi dan engineering juga didapatkan. “Kami melaksanakan pembelajaran berbasis STEAM, dengan cara dan bahan yang sederhana. Sesuai dengan tingkat berpikir anak usia dini. Namun dari yang sederhana ini memacu mereka untuk dapat berpikir yang lebih tinggi,” terang Nani, sapaan akrabnya.

Menurutnya, belajar dengan metode STEAM membuat siswa semakin kreatif dan kritis. STEAM penting untuk membantu anak-anak usia dini untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan efektif. Ini memberikan mereka kemampuan untuk belajar tentang berbagai keterampilan penting dengan menggunakan berbagai media dan alat. “Ini juga memungkinkan anak-anak untuk menggunakan kreativitas, imajinasi, dan keterampilannya dalam pembelajaran,” tambahnya.

Pembelajaran STEAM di TKK Santa Maria 02 mendukung pengalaman belajar anak. Mereka dilatih dalam pemecahan masalah, dan berpendapat bahwa sains, teknologi, teknik, seni dan matematika saling terkait. Seperti dalam penggunaan media pohon pisang tadi.

STEAM dilakukan secara terintegrasi dalam pembelajaran di TK melalui keseharian anak. STEAM mendorong anak untuk membangun pengetahuan tentang dunia di sekeliling mereka melalui mengamati, menanya, dan menyelidiki. “Ya, kami melatih anak-anak berdaya riset sejak kecil. Supaya mereka kritis. Tentu sesuai kemampuannya,” kata Nani.

TKK Santa Maria 02 dipercaya pemerintah dalam pengembangan metode STEAM. Tahun 2019 lalu, sekolah ini menjadi pilot project Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hanya ada lima TK saat itu. Salah satunya TKK Santa Maria 2.

“Kami dipantau secara langsung oleh Kementerian. Mulai menyiapkan kerangka dan sarananya. Awalnya sulit. Apalagi saat itu pandemi, anak-anak kita belajar daring. Namun menjadi sangat menyenangkan saat anak-anak kembali belajar offline,” tuturnya.

Guru TKK Santa Maria 02 tidak bekerja sendiri. Mereka melibatkan orang tua. My Parent is My Teacher Too. Itu nama programnya. Maka orang tua juga terlibat dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian, kolaborasi orang tua dan guru menjadi kunci sukses program pendidikan dan pengajaran di TKK Santa Maria 02. “Karena kami tidak bisa bekerja sendiri. Pendidikan anak-anak adalah tanggung jawab bersama. Dan kami bersyukur sinergi dengan orang tua selama ini berjalan dengan baik,” tandasnya. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img