MALANG POSCO MEDIA, Yogyakarta – Tokopedia dan ShopTokopedia meresmikan kerja sama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mendigitalisasi pedagang di Pasar Beringharjo, Yogyakarta Rabu (11/9) lalu. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan akses edukasi, membuka peluang ekonomi, dan membantu tumbuh kembang UMKM–dalam hal ini pedagang di pasar–di era digital. Inisiatif ini juga sejalan dengan target Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) untuk mendigitalisasi 1.000 pasar rakyat di Indonesia pada tahun 2022-2024.
Director of Tokopedia and TikTok E-commerce, Vonny Ernita Susamto, menjelaskan, Pasar Berdaya Digital merupakan program pemberdayaan yang holistik dari Tokopedia, ShopTokopedia, dan Pemerintah Kota Yogyakarta, yang mencakup onboarding ratusan pedagang di Pasar Beringharjo ke platform Tokopedia dan ShopTokopedia. “Kemudian pelatihan pengembangan bisnis online termasuk cara live streaming di TikTok untuk meningkatkan live shopping di ShopTokopedia, serta memastikan marketplace yang mendorong persaingan yang adil melalui kolaborasi dengan mitra strategis seperti pemerintah dan otoritas pasar. Tokopedia dan ShopTokopedia sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam inisiatif ini,” paparnya.
Melalui inisiatif Pasar Berdaya Digital, Tokopedia dan ShopTokopedia berharap, pelaku usaha di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, bisa memperluas pasar dan meningkatkan penjualan, serta makin berkontribusi terhadap perekonomian digital. Tokopedia dan ShopTokopedia berkomitmen memperluas inisiatif ini ke lebih banyak wilayah di Indonesia. Pasar Berdaya Digital menargetkan bisa mendigitalisasi sebanyak-banyaknya pelaku usaha di Indonesia khususnya pedagang di pasar agar bisa merasakan kemudahan dan manfaat berbisnis online, seperti memperbesar basis konsumen, menaikkan pendapatan, menyederhanakan pemantauan bisnis, serta mengurangi biaya pemasaran, logistik, dan pengiriman.
Pasar Berdaya Digital Lanjutkan Kesuksesan Digitalisasi Pasar Tradisional
Sejak tahun 2021, Tokopedia bersama Kemendag RI menggencarkan program Digitalisasi Pasar Tradisional. Melihat kilas balik Digitalisasi Pasar Tradisional, program ini bertujuan memberdayakan pelaku usaha tradisional di Indonesia termasuk di Yogyakarta agar dapat berkontribusi terhadap perekonomian digital. Program ini dimulai saat pandemi di mana mobilisasi masyarakat dibatasi sehingga membuat pendapatan pedagang di pasar tradisional, khususnya yang menjual sayur, buah, dan sembako, menurun drastis.
Lewat program tersebut, Tokopedia telah memberdayakan lebih dari 6.000 pedagang di 12 pasar tradisional di berbagai wilayah Indonesia, antara lain Pasar Baru Cicalengka, Pasar Cihapit di Bandung, Pasar Cikurubuk Tasikmalaya, Pasar Anyar Tangerang, Pasar Rakyat Oro-oro Dowo Malang, Pasar Beringharjo dan Pasar Gentan Yogyakarta, Sewakamart Pasar Badung Bali, Pasar Bersehati Manado, Pasar Beriman Tomohon, serta Baruga Pasar Pa’baeng-baeng Timur dan Baruga Pasar Kampung Baru Makassar.
Berkat Digitalisasi Pasar Tradisional, pedagang mengalami peningkatan penjualan. Contohnya, pedagang di Pasar Cikurubuk mengalami peningkatan penjualan rata-rata lebih dari 505% dibandingkan sebelum bergabung dengan Tokopedia. (Data: Tokopedia, periode 2021 dibandingkan 2020)
Selain melatih pedagang di pasar tradisional untuk memulai dan membangun bisnis online, Tokopedia juga membantu pemasaran produk para pedagang secara online lewat berbagai inisiatif. Salah satunya dengan menggandeng Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, untuk melakukan live streaming di Pasar Baru Cicalengka pada bulan Juli 2022 untuk meningkatkan penjualan online para pedagang pasar tradisional. Sejumlah produk yang dipromosikan melalui live streaming tersebut bahkan habis dalam waktu beberapa menit.
“Melihat dampak positif dari program Digitalisasi Pasar Tradisional, Tokopedia kini bersama ShopTokopedia memperkenalkan inisiatif Pasar Berdaya Digital. Ini sekaligus menjadi kelanjutan dari program Digitalisasi Pasar Tradisional. Pasar Berdaya Digital dimulai sejak bulan Agustus 2024 di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Berbeda dengan program sebelumnya, yaitu Digitalisasi Pasar Tradisional yang lebih fokus memberdayakan pedagang buah, sayur, dan sembako, inisiatif Pasar Berdaya Digital lebih fokus memberdayakan pedagang dari kategori produk fashion termasuk batik,” tutup Vonny. (*/nda)