MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pengalaman berharga telah didapatkan siswa-siswi Toodler-Kindegarten Saint Joseph Montessori School (SJMS) Malang. Sebelum memasuki jenjang Sekolah Dasar (Elementary School), mereka telah dibekali sebuah pengalaman untuk bisa lebih mandiri. Jumat (16/5) lalu, mereka mengikuti kegiatan Kids Camp yang diselenggarakan sekolah yang berada di Mansion Boulevard Araya Malang ini.
Selayaknya kegiatan camping orang dewasa, anak-anak hebat ini juga bermalam di sekolah. Ada beberapa tenda mini yang didirikan sebagai sarana mereka bereksplorasi. Siswa melakukan segala sesuatunya dengan mandiri. Makan, tidur dan membereskan semua barangnya dengan sendiri.
Kepala Toodler-Kindegarten Saint Joseph Montessori School Malang, Bernadeta Yunarni, S.Pd mengatakan, Kids Camp merupakan sebuah agenda yang mengintegrasikan nilai dan prinsip pendidikan montessori. Siswa belajar sesuai dengan kecakapan mereka. Dan di kegiatan ini mereka dibimbing untuk mandiri, bertanggung jawab dan sosialis.
“Selama Kids Camp anak benar-benar mandiri. Melalui kegiatan ini kami mengintegrasikan prinsip-prinsip Montessori pada anak dengan pembelajaran kontekstual di luar kelas,” ujar Yuni, sapaan akrabnya.
Anak-anak Toodler-Kindegarten SJMS mendapatkan pengalaman yang tidak biasa. Yang memberikan makna pembelajaran yang sesungguhnya agar bisa hidup mandiri. Misalnya, tidak lagi tidur bersama orang tua mereka.
Demikian saat makan, ada sesi mereka makan di tenda. Tidak di meja makan seperti biasanya. Inipun pembelajaran. Pengalaman pertama tentang ketangguhan diri. Dimulai sejak usia dini. “Supaya anak-anak terbiasa ketika mereka bertemu dengan situasi yang tidak nyaman. Mereka tangguh dan berani menghadapi situasi tersebut,” terang Yuni.
Dari kemandirian itu, kata dia, ada nilai pelajaran yang sangat penting. Yakni anak mampu mengambil keputusan sendiri. Tanpa bergantung pada orang lain. “Ini sulit, karena anak-anak terbiasa bergantung pada orang tua. Dan orang tua juga cenderung selalu melayani anaknya. Padahal kemampuan membuat keputusan sendiri itu sangat penting, dan itu harus dilatih pada anak-anak,” terangnya.
Di malam hari, Kegiatan Kids Camp dimeriahkan dengan pertunjukan api unggun. Sedangkan di pagi harinya ada jelajah alam di sekitar sekolah. Siswa eksplorasi alam yang dikemas dalam kegiatan montessori adventure, berupa game-game secara berkelompok. Di sesi ini anak dilatih ketangkasan, fokus dan mampu bekerjasama dalam tim. “Dengan game ini kami ingin menumbuhkan nilai sosial pada anak. Bagaimana mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik, agar tujuan bersama dapat tercapai,” tutur Yuni.
Demi tercapainya nilai-nilai kemandirian dari kegiatan ini, orang tua siswa tidak dilibatkan dalam teknis. Bahkan mereka juga tidak diperkenankan menunggu anaknya di sekolah. “Sebelumnya sudah kami sosialisasikan pada orang tua. Agar di kegiatan ini mereka mempercayakan sepenuhnya pada guru. Supaya tujuan utama kegiatan ini bisa tercapai, yakni melatih kemandirian anak, meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab,” pungkasnya. (imm/adv/udi)