MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebuah langkah baru untuk pengaturan keluar masuk sampah di TPA Supit Urang segera dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang. Yakni dengan sistem buka-tutup. Hal ini merupakan salah satu inovasi yang disiapkan untuk menata alur persampahan di TPA yang telah diresmikan oleh presiden RI beberapa waktu lalu tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan, selain langkah penataan dan pengaturan alur keluar masuk, sistem buka tutup ini juga dilakukan untuk mencegah masuknya sampah dari luar Kota Malang.
“Karena memang juga disinyalir selama ini ada sampah-sampah yang berasal dari luar Kota Malang. Kami menduga ada oknum yang melakukan itu. Sehingga langkah ini akan coba kami terapkan,” ungkap Rahman kepada Malang Posco Media, Kamis (18/1) kemarin.
Meski demikian, Rahman belum bisa menyebut secara pasti kapan sistem tersebut akan diterapkan. Sebab pihaknya masih mematangkan langkah tersebut agar penataan alur keluar masuk sampah dapat terkontrol dengan baik.
“Ini merupakan upaya dari kami sebagai komitmen untuk mengatasi masalah persampahan yang ada di Kota Malang. Sebab sampai saat ini, tiap harinya ada 750 ton yang masuk ke TPA Supit Urang,” tambahnya.
Ini menjadi penting karena Rahman menyebut, ada sejumlah tantangan ke depan yang harus dicarikan jalan keluarnya. Dengan jumlah timbulan sampah harian sebanyak itu, tentu akan mengurangi kapasitas TPA seluas 32 hektar tersebut.
“Kami menghadapi sebuah tantangan di situ. Karena kami ada timer kurang lebih 6 tahun lagi, diperkirakan sampah di TPA Supit Urang itu bakal penuh. Maka pengaturan seperti ini harus kami lakukan sebagai upaya untuk mengatasi masalah sampah perkotaan yang trennya terus meningkat,” tandasnya. (ian/aim)
