MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Tlekung yang bersedia membuka kembali TPA Tlekung. Keputusan ini diambil setelah Pemerintah Kota Batu memberikan penjelasan mekanisme TPA yang baru sebagai tempat pemrosesan akhir bukan tempat pembuangan akhir sampah.
Dalam proses mengambil keputusan terkait kembali dibukanya TPA Tlekung, Pj Wali Kota Batu dan jajaran pejabat Pemkot Batu melakukan pertemuan sekitar 1,5 jam sejak Pukul 20.00 WIB dengan Kepala Desa Tlekung dan perwakilan Warga Desa Tlekung di Rupatama Balaikota Among Tani Kota Batu Selasa (9/1) malam.
“Terima kasih kepada masyarakat Tlekung, akhirnya permasalahan pembukaan kembali TPA Tlekung dinyatakan tuntas. Sekali lagi saya sampaikan bahwa TPA Tlekung bukan tempat pembuangan akhir sampah tetapi tempat pemrosesan akhir sampah,” ujar Aries.
Artinya, lanjut Aries, hadirnya 3 incinerator di TPA Tlekung diprioritaskan untuk mengolah sampah yang sudah ada, residu sampah yang zero waste dan pengolahan sampah khusus warga Tlekung. Dengan demikian, tidak ada penambahan volume sampah, pencemaran air dan juga bau.
“TPA Tlekung dibuka dengan 3 mesin incinerator, bukan untuk pembuangan akhir sampah tetapi untuk memproses sampah residu yang diolah sehingga tidak lagi menimbulkan pencemaran air maupun menimbulkan bau. Juga ada 1 mesin incinerator yang dipergunakan khusus untuk mengolah sampah warga Desa Tlekung,” jelas Pj Aries saat memimpin pertemuan.
Dalam pertemuan, yang juga dihadiri Sekretaris Daerah, Para Asisten Sekda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Camat Junrejo ini terungkap bahwa masyarakat sempat salah paham dengan pembukaan kembali TPA Tlekung. Masyarakat khawatir TPA akan menerima sampah dari berbagai desa dan kelurahan seperti sediakala yang akan kembali menimbulkan pencemaran air dan udara di Tlekung. Dan ini sempat menimbulkan penolakan warga.
Dari pertemuan ini, akhirnya menemukan titik temu dan warga memperoleh informasi yang benar tentang kondisi TPA Tlekung saat ini. Selain itu, Pj Aries meyakinkan warga bahwa dirinya dan Pemerintah akan terus mengawal proses tata kelola sampah di Kota Batu. Dan hingga saat ini, Pemerintah telah memenuhi seluruh tuntutan warga sehingga tidak perlu lagi ada penolakan dari warga.
“Saya akan mengawal terus prosesnya, selama TPA Tlekung belum dibuka kami terus berjibaku dengan warga yang membuang sampah, mengecek TPS3R desa dan kelurahan yang belum berfungsi, dan terakhir mendatangkan mesin incinerator,” ungkap Aries.
Oleh karena itu, Pj Aries meminta kerjasama semua pihak, termasuk warga Desa Tlekung untuk bersama-sama menangani sampah. Jika sampah perkotaan tidak ditangani dengan baik maka akan muncul banyak masalah lagi.
“Kita Kota Wisata, maka Pemerintah berupaya agar pengelolaan sampah perkotaan tertangani dengan baik. Tidak ada niatan sedikitpun untuk merugikan warga Tlekung. Mari kita bersama-sama melakukan langkah-langkah yang terpadu agar kota ini bersih dan nyaman, dan TPA Tlekung merupakan obyek vital yang harus kita jaga bersama,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tlekung mengaku senang dengan pertemuan ini dan berharap Pemerintah konsisten untuk tidak lagi menambah volume sampah di TPA Tlekung. Ia juga berkeinginan agar segera disusun pedoman tata kelola sampah Kota Batu yang nantinya akan disosialisasikan kepada warga.
Ditambahkan oleh Koordinator Tim Peduli Lingkungan Hidup Desa Tlekung, Syamsul Arifin dari hasil pertemuan warga Tlekung dan Pemkot sama-sama mengawal pengelolaan sampah dengan mesin yang saat ini ada di TPA Tlekung.
“Pada intinya kita dengan Pemkot sama-sama mengawal tentang pengelolaan sampah dengan mekanisme pembakaran melalui mesin yang ada. Dimana ada 3 incinerator yang pembagiannya 1 digunakan oleh DLH untuk mengelola sampah kota dengan maksimal pengiriman 2 truk setiap hari,” pungkasnya. (eri)