MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang menggelar rapat evaluasi di kantor Bank Indonesia Malang, Kamis (11/1) kemarin. Melibatkan banyak instansi, mulai dari Pemkot Malang, Bank Indonesia, TNI/Polri, Bulog dan lain lain, rapat ini mengevaluasi hasil intervensi yang dilakukan pada tahun lalu.
Namun, tidak hanya itu, sejumlah momen khusus pada tahun ini juga menjadi perhatian tersendiri untuk mengantisipasi terjadinya inflasi. Maka dari itu, beberapa intervensi seperti Warung Tekan Inflasi, Operasi Pasar, Pasar Murah bakal dilanjutkan.
“Nanti ada puasa, ada Hari Raya Idul Fitri dan tadi dingatkan juga oleh Pak Samsun (Kepala Kpw BI Malang) bahwa Februari ada pemilu. Saya minta (intervensi) tetap berjalan agar stabilitas komoditi yang akan naik bisa kami intervensi,” ungkap Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat usai rapat.
Beberapa komoditi yang kini dipantau seperti komoditi jagung. Belakangan komoditi jagung mengalami kenaikan harga. Dikhawatirkan kenaikan jagung ini akan berdampak pada komoditi daging ayam dan telur ayam. Maka dari itu, Wahyu meyakini intervensi seperti tahun lalu bisa diterapkan lagi.
“Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes itu juga menjadi salah satu jurus selain yang lain-lain. Tetapi yang utama dengan Warung Tekan Inflasi itu harga bisa kami kendalikan dengan baik. Kami akan melanjutkan karena strategi yang kami lakukan di Desember lalu sangat jitu sekali,” tegas Wahyu.
Disampaikan Wahyu, untuk sementara ini memang hanya terdapat tiga titik yang terdapat Warung Tekan Inflasi. Yakni di Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing dan Pasar Besar. Ia berjanji akan terus meningkatkan kualitasnya lebih baik lagi.
“Sampai lebaran 2024 memang yang jelas di tiga pasar ini. Sementara tiga tapi nanti kami lihat, kalau memang nanti dibutuhkan kami akan tambah lagi,” tuturnya.
Sementara untuk masa Pemilu pada Februari nanti, dikatakan Wahyu juga menjadi salah satu momen yang diantisipasi terjadinya inflasi. Namun demikian, pihaknya belum bisa menyebutkan secara konkret sektor mana saja yang nantinya akan berpengaruh selama pemilu.
“Mungkin nanti akhir bulan ini kami akan ada rapat lagi sambil memantau pasar. Karena kami sementara ini kan berdasarkan prediksi aja, kami antisipasi dengan melihat yang kemarin. Kami lakukan agar tidak ada inflasi yang tidak terkendali, untuk mana mana saja nanti kami akan rapat lagi. Kami rutinkan rapat ini,” tandasnya. (ian/aim)