Rencananya Oktober 2025
MALANG POSCO MEDIA– Harapan masyarakat Malang Raya agar bisa menikmati fasilitas angkutan publik murah, nyaman dan aman Trans Jatim dipastikan bisa segera terwujud.
Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, saat ini tengah menyiapkan proses mini kompetisi untuk menentukan Perusahaan Otobus (PO) yang akan melayani Trans Jatim Koridor 1 Malang Raya.
Dikonfirmasi terkait persiapan ini, Kabid Angkutan Jalan Dishub Jatim, Ainur Rofiq SH MH membenarkannya. Menurut dia, Trans Jatim Koridor 1 Malang Raya akan bisa dinikmati warga Malang Raya, Oktober 2025.
”Seluruh persiapan sedang kita lakukan secara marathon. Harapannya, Oktober 2025 nanti Trans Malang Raya sudah bisa diluncurkan,” kata Rofiq memastikan.
Dikatakan Rofiq, Trans Jatim Malang Raya Koridor 1 akan dilayani 15 unit bus baru. Teknisnya, 14 bus beroperasional dijalanan dan satu unit bus stand by untuk cadangan.
Semua bus itu, lanjut Rofiq, adalah bus baru. Pengadaannya akan diserahkan penuh kepada pemilik PO yang menjadi mitra kerja Dishub Jatim.
“Siapa pemenangnya akan ditentukan melalui mini kompetisi. Sebuah kompetisi melalui sistem yang selama ini diterapkan Dishub Jatim secara online dan terbuka,” papar Rofiq sembari menyebut nama-nama PO besar di Malang Raya.
Menurut Rofiq, berdasarkan hasil feasibility studi menunjukkan load factor penumpang Trans Malang Raya mencapai 80 persen di hari-hari biasa. Angka ini bisa meroket cukup tinggi saat menjelang weekend dan hari libur nasional.
“Artinya apa? Secara psikologi masyarakat Malang memang sudah menunggu meluncurnya Trans Jatim Koridor Malang Raya,” kata Rofiq sembari menyebutkan seluruh bus Trans Malang Raya kapasitas tempat duduknya 40 orang setiap unitnya.
Ditambahkan dia, harga tiket Trans Jatim Koridor Malang Raya ditentukan sebesar Rp 5 ribu untuk umum dan Rp 2.500 untuk mahasiswa, santri dan pelajar. Jam operasional dimulai pukul 05.00 WIB sampai 21.00 WIB.
“Sementara ini titik berangkat bus dari Terminal Hamid Rusdi di Malang menuju Terminal Kota Batu PP. Titik-titik lainnya masih kita susun bersama Dishub Kabupaten Kota se Malang Raya,” kata Rofiq sembari menyebutkan Pemda di Malang Raya disarankan menyiapkan angkutan feeder dari perkampungan ke terminal. (has/van)