spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

TRILOGI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA DI ERA GLOBALISASI

Berita Lainnya

Berita Terbaru

    Terdapat tiga poin penting untuk mewujudkan Trilogi pendidikan antara lain Pengelolaan Sekolah, Kepemimpinan dan Organisasi, serta Pengelolaan Kurikulum. Trilogi pendidikan harus dimiliki oleh setiap tenaga pendidik guna menciptakan peserta didik yang berbudi pekerti, cerdas, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi di era teknologi informasi ini (Hidayat, 2022).

          Dengan demikian, trilogi pendidikan tersebut hingga sekarang ini masih relevan dengan pendidikan di Indonesia. Sesuai Penelitian yang dilakukan oleh (Setiyadi & Rahmalia, 2022) yang bertujuan untuk mengetahui penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam mengelola lembaga pendidikan studi kasus pada sekolah Taman Budaya Jambi dan menghasilkan bahwa pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang dituangkan dalam tiga falsafah pendidikan dan Panca Dharma diterapkan dengan baik oleh Sekolah Taman Budaya.

          Di dalam penelitian tersebut terdapat penerapan Trilogi Pendidikan yaitu Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang terdiri dari  Ing Ngarso Sung Tuladhaatau di depan memberikan teladan, Ing Madya Mangun Karsaatau di tengah-tengah memberikan semangat dan Tut Wuri Handayaniatau dari belakang memberikan dorongan, pengaruh dan motivasi.       Sementara pelaksanaannya bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan serta berdasarkan suatu sistem yang berjiwa kekeluargaan yang disebut “Sistem Among.” Dalam system among peserta didik harus mampu membangun skill agar berdaya guna.

          Ki Hadjar Dewantara juga mengemukakan bahwa peserta didik harus mampu mengembangkan daya cipta, rasa, dan karsa yang seimbang. Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan beberapa point yang harus diperhatikan, yaitu:

Pengelolaan Sekolah

Pengelolaan pendidikan adalah upaya mencapai tujuan lembaga sekolah secara dinamis, yang merujuk pada penataan sumber daya manusia, kurikulum, fasilitas, sumber belajar dan dana, sehingga hal itu merupakan bagian dari proses pengelolaan sekolah.

Sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, kurikulum, dana (keuangan), sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana dan lingkungan pendidikan dikelola dalam suatu sistem pengelolaan dan penataan pendidikan.

Berkaitan dengan pengelolaan pendidikan, pemikiran dan gagasan dari Ki Hadjar Dewantara hingga sekarang ini sebaiknya menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan nasional, sehingga harus dirumuskan berdasarkan kemauan bangsa Indonesia yang berasal dari beraneka ragam budaya, etnis dan suku dengan melihat berbagai aspek yang terkait dengan pendidikan. Seperti kurikulum, metode, visi, misi, tujuan, serta tahapan pendidikan yang lain.

Implementasi trilogi pendidikan merupakan konsep, kebijakan dan proses penerapan ide yang disusun oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai pijakan dalam pengelolaan pendidikan di Perguruan Tamansiswa dan untuk mencapai tujuan pendidikan, yang terdiri dari Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Ing Ngarso Sung Tuladha menegaskan bahwa seorang guru atau pamong hakikatnya di depan sebagai seorang pendidik yang harus memiliki perilaku sehingga harus memberi contoh dan teladan tindakan yang baik kepada peserta didiknya, karena ia merupakan tokoh panutan, kepada siswa dapat memberikan apresiasi, seorang pamong yang bersikap kekeluargaan dan sabar, dan dapat memberikan motivasi untuk belajar, serta memberikan dorongan moral atau dorongan semangat kepada siswa (Setiyadi & Rahmalia, 2022).

Sehingga dalam perwujudannya sangat dibutuhkan karakter pemimpin sesuai dengan Trilogi pendidikan Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ing Ngarso Sung Tuladha.

Kepemimpinan dan Organisasi

Dalam Kepemimpinan dan Organisasi, penerapan trilogi kepemimpinan dengan baik sangat dibutuhkan, antara lain dapat membimbing peserta didik agar memiliki minat dalam belajar serta membimbing guru agar dapat bekerja dan melaksanakan program-program sekolah dengan baik pula.

Peran kepala sekolah sangat penting untuk melaksanakan konsep dari trilogi kepemimpinan karena harus menjadi sebuah contoh dalam bersikap maupun berperilaku serta tutur kata yang baik kepada guru dan peserta didik.

Bila hal tersebut dapat dilaksanakan, maka kepala sekolah dapat membuat suatu program yang dapat berjalan dengan baik karena tidak ada rasa terpaksa dalam mengerjakannya, sehingga terciptakan hubungan saling bekerja sama yang harmonis antara kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan orang tua peserta didik serta masyarakat yang pada akibatnya akan mewujudkan lingkungan kerja yang nyaman (Setiyadi & Rahmalia, 2022).

Pengelolaan Kurikulum

Dalam mengelola kurikulum, kunci utama yang sangat fundamental demi tercapainya suatu pendidikan sebelum peserta didik berada di lingkungan masyarakat dan sekolah adalah keluarga.  Kerjasama dan kolaborasi yang baik antara keluarga, masyarakat dan sekolah akan mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah instansi pendidikan.

Dengan demikian, konsep Tri Pusat Pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara yang salah satunya merupakan Tut Wuri Handayani, yaitu memupuk, membimbing dan  menggarahkan serta mempengaruhi dalam arti merangsang peserta didik agar dapat mengembangkan pribadi masing-masing melalui disiplin pribadi (Setiyadi & Rahmalia, 2022).

Nilai-nilai trilogi pendidikan yaitu  Ing  Ngarso  Sung Tulodho, yang  bermakna  di  depan memberi  contoh dan teladan, artinya pendidik atau guru harus memberi contoh teladan yang baik bagi siswa atau peserta didiknya. Kemudian Ing Madyo Mangun Karso, yang artinya pendidik di tengah tengah peserta didik harus dapat memberikan semangat. Serta Tut Wuri Handayani yang artinya  seorang pendidik di belakang peserta didik harus dapat memberikan dorongan dan motivasi.(*)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img