Tuesday, October 14, 2025
spot_img

Tuan Tanah Wagir Diduga Dibunuh

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA,MALANG– Kusenan, 60 tahun, warga Dusun Bedali RT30 RW10 Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir meregang nyawa, pagi kemarin. Kusenan meninggal saat perjalanan menuju RS Panti Waluya, Kota Malang.

Ia diduga menjadi korban penganiayaan.  Itu dikuatkan dengan luka lebab yang ada di tubuhnya. Diantaranya luka robek di sudut bibir kiri, luka robek di kening kanan dan luka lebab di pipi kanan.   Pelaku penganiayaan diduga adalah anak dan cucunya. Yaitu AT, 37 tahun RAI, 15 tahun. 

-Advertisement- HUT

Meninggalnya Kusenan  mendapat respon dari anggota Polsek Wagir. Namun, keluarga Kusenan tidak mau kasus ini masuk rana hukum.

“Tadi kami sudah datang ke rumah korban. Tapi saat itu jenazah sudah dikafani dan dimasukkan dalam keranda, mau diberangkatkan. Istri korban atas nama Lasiah melarang kami membawa jenazah untuk visum. Mereka menolak otopsi dan membuat surat penyataan,’’ kata Kapolsek Wagir AKP Sutadi SH. 

Namun demikian, bukan berarti polisi diam. Pihaknya akan lebih dulu melakukan gelar perkara dengan Polres Malang. Gelar perkara ini diikuti oleh Kepala Desa Dalisodo, Kepala Dusun Bedali dan sejumlah warga yang menjadi saksi terjadi penganiayaan.

“Kami bertindak setelah ada hasil gelar perkara. Karena mohon maaf, saat kami ke sana tadi belum menemukan bukti,’’ tambahnya.

Sementata itu Kepala Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Suprapto  membenarkan adanya dugaan penganiayaan itu. Diduga pelakunya AT (anak korban) dan RAI (cucunya).  “RAI ini adalah anak AT,” kata Suprapto.

Ditemui di kantornya Balai Desa Dalisodo, Suprapto mengatakan bahwa dirinya mengetahui Kusenan meninggal diduga dianiaya pagi kemarin setelah ada warga yang melaporkan.

“Informasi yang kami terima penganiayaan itu terjadi tadi malam (Minggu).  AT dan RAI bersama-sama memukuli korban sampai tidak berdaya,” tambah Suprapto.

Kasus penganiayaan Minggu malam lalu sempat dilaporkan oleh keluarga korban ke Polsek Wagir.

“Besannya yang melapor tadi malam (Minggu). Tapi informasi yang kami terima tadi pagi laporan penganiayaan itu dicabut oleh istri Pak Kusenan yaitu ibu Lasiah. Kami tidak tahu alasannya apa,” kata Suprapto.

Yang jelas Suprapto juga menyebutkan dari beberapa saksi  menyebutkan sekujur tubuh Kusnan mengalami luka lebab. “Visum dari Puskesmas ada, banyak luka di tubuh korban,” ucap Suprapto. 

Hal inilah yang membuat Suprapto sedikit geram.   “Terduga pelakunya adalah anaknya. Tadi ada di pemakaman, ikut memakamkan ayahnya. Yang pasti kami sebagai kepala desa berharap kasus ini harus ditangani secara hukum, karena ada tindak pidana yang dilakukan oleh terduga pelaku, sehingga warga kami ada yang meninggal dunia,” tegasnya.

Tidak hanya Suprapto, warga Dusun Bedali juga geram. “Tadi warga juga sempat mengancam akan nggeruduk rumah pak Kusnan. Ini saya terus koordinasi dengan ketua RT dan RW juga kasun agar tetap dingin, dan menyerahkan semua prosesnya ke polisi,” ucapnya.

Kusenan dikatakan Suprapto adalah orang baik. Dia sering menyapa dan membantu warga saat sedang kerja bakti. Kusenan adalah tuan tanah di Wagir. Tanahnya di Desa Dalisodo saja seluas 21 hektare.

Sedangkan AI sendiri adalah belantik sapi, usahanya juga sangat besar.

“Makanya motif penganiayaan apa kami belum tahu. Karena sejatinya sang anak juga sudah memiliki usaha yang cukup besar,” ungkap Suprapto.

Dia berharap  kasus ini betul-betul mendapat penanganan serius dari kepolisian. “Karena ada tindak pidana. Jadi kami pun berharap Polisi betul-betul melakukan penanganan secara serius,” pungkas Suprapto.(ira/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img