MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pekerjaan proyek pembangunan drainase yang tengah berlangsung di sejumlah titik di Kota Malang berdampak bagi banyak pelanggan Perumda Air Minum Tugu Tirta. Aktivitas alat berat di lapangan kerap bersinggungan dengan jaringan pipa distribusi aktif, yang menyebabkan kebocoran dan gangguan aliran air.
Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang menyampaikan permohonan maaf atas gangguan aliran air yang dirasakan sebagian pelanggan dalam beberapa hari terakhir. Gangguan ini disebabkan oleh pekerjaan proyek pembangunan drainase di Kota Malang. Salah satu proyek terbesar yang memengaruhi jaringan distribusi air adalah pembangunan drainase milik Bina Marga Provinsi Jawa Timur di sepanjang ruas Jalan Soekarno-Hatta. Selain itu, beberapa proyek perbaikan juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang di berbagai lokasi, antara lain Jalan Cengger Ayam Dalam, IR Rais, Cucak Rowo, Kolonel Sugiono, Kalpataru, Garbis, Janti Barat, Mawar, Bungur, Renang, Satsui Tubun, S. Supriadi, LA Sucipto, Sumpil Gang 3, KH Rowi, Ksatria Barat, Ali Nasrudin, Akordion, Kemantren Gang 1, Pisang Agung, Gadang Gang 19, Jembatan Mayjend Sungkono, dan Ki Ageng Gribig.
“Hampir setiap hari tim lapangan menemukan adanya kontak alat berat dengan pipa aktif yang memicu kebocoran. Dampaknya, aliran air di beberapa wilayah terganggu selama 1–2 hari dan berdampak pada aktivitas pelanggan,” terang Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Priyo Sudibyo, Selasa (21/10) kemarin.
Kondisi tersebut memaksa Tugu Tirta melakukan perbaikan berulang yang menambah beban teknis dan biaya operasional. Meski demikian, tim teknis perusahaan terus melakukan percepatan penanganan kebocoran di lapangan.
“Setiap malam kami menurunkan petugas untuk mengawal jalannya proyek agar tidak terjadi kontak alat berat dengan pipa. Kami juga menyiagakan tim 24 jam untuk mempercepat proses normalisasi aliran air di titik terdampak,” tambahnya.
Priyo menegaskan, seluruh kerusakan yang terjadi merupakan dampak langsung dari aktivitas proyek drainase, bukan karena kesalahan teknis internal. Karena itu, pihaknya telah meminta agar pelaksana proyek bertanggung jawab penuh dan menerapkan langkah pengamanan lebih baik.
“Kami memahami ketidaknyamanan pelanggan. Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas kondisi ini dan berupaya maksimal agar pelayanan kembali normal secepatnya,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipatif, Tugu Tirta mengimbau masyarakat ikut mengawasi kegiatan proyek di sekitar tempat tinggal masing-masing. Jika pelanggan mendapati indikasi gangguan aliran air atau kebocoran, dapat melapor ke pihaknya.
Selain itu, informasi potensi gangguan dan perkembangan perbaikan akan terus diperbarui melalui media sosial resmi Tugu Tirta, siaran radio, serta disampaikan langsung kepada perwakilan pelanggan di area terdampak.
Bagi pelanggan di wilayah terdampak, Tugu Tirta menyediakan layanan air tangki gratis. Setiap laporan pelanggan akan diprioritaskan untuk ditindaklanjuti oleh tim lapangan.
“Kami berkomitmen bertindak cepat, berkoordinasi intensif, dan memastikan pelayanan air minum segera pulih seperti sediakala. Terima kasih atas pengertian dan kesabaran pelanggan yang terus mendukung upaya pemulihan ini,” tandasnya. (ian/aim)