Dulu Harus ke e-Warung
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Masyarakat atau keluarga prasejahtera di Kota Malang kembali menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat. Selasa (22/2) kemarin, BPNT gelombang pertama di tahun 2022 ini menyasar sebanyak 7.588 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Selain di kantor PT. Pos Indonesia, penyaluran BPNT juga dilakukan di kantor-kantor kelurahan.
Salah satunya seperti penyaluran BPNT di kantor Kelurahan Bunulrejo yang menyasar sebanyak 108 KPM. Warga tampak antusias mengantre sejak pagi untuk segera mendapatkan bantuan.
“Sasarannya untuk masyarakat miskin dan juga terdampak dari kondisi pandemi ini.
Bantuannya senilai Rp 600 ribu,” jelas Lurah Bunulrejo Agung Wijayanto kepada Malang Posco Media disela penyaluran.
Nominal itu merupakan bantuan untuk 3 bulan karena per bulannya telah ditentukan sebesar Rp 200 ribu. Yang berbeda BPNT ini diberikan secara tunai. Tidak seperti sebelumnya yang harus dibelanjakan dulu di e-warung.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang, Penny Indriani mengatakan, pihaknya juga belum menerima penjelasan detail mengapa BPNT kali ini disalurkan tunai. Pihaknya hanya memantau pelaksanaan penyaluran bantuan dan memastikan sasaran penerimanya tepat sasaran.
“Kita juga belum tahu, awal tahunya pemberitahuan sekilas dan belum ada secara rinci dan rigid dari Kementerian (Sosial). Kita tahunya dari Pos. Kalau dulu di e-warung bisa dapat beras, minyak, telur, daging, buah, tapi sekarang langsung tunai,” katanya.
Dengan mengunakan konsep tunai itu, Penny menyebut bahwa tentunya ada kelebihan dan kekurangannya. Meski begitu ia tetap berharap agar masyarakat menerima yang terbaik.
“Kelebihannya mungkin lebih cepat. Kalau efisien efektif mungkin iya. Dulu konsep awal e-warung itu memberdayakan. Sekarang (kalau tunai) pemberdayaannya seperti bagaimana,” tandasnya. (ian/aim)