Malang Posco Media – Galeri Raos yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman Kota Batu kembali dipenuhi karya-karya seni rupa lukisan dan instalasi. Tujuh orang seniman dari dua kota yakni Gresik dan Mojokerto bertandang ke Kota Batu menggelar pameran bertajuk Fantasi Objek atau..?. Karya beragam aliran dipajang di sekeliling galeri hingga Sabtu (24/9).
Pameran tersebut sudah digelar sejak Sabtu (17/9) lalu. Sudah didatangi ratusan pengunjung yang ingin menengok lukisan dari dua kota tetangga itu. Salah satu gerakan yang dibangun dengan mengadakan pameran ini adalah untuk meningkatkan daya tarik seni masyarakat secara luas. Termasuk agar sebuah karya seni tidak dipandang sebagai teknis pengkaryaan semata.
Hal ini dikatakan salah seorang seniman peserta pameran, Hadi Masoed saat ditemui di galeri, kemarin. Ia menuturkan, saat ini masyarakat masih banyak yang belum mengapresiasi seni secara mendalam dengan interpretasi. Di mana pameran kali ini tidak ada batasan aliran dan memperluas kebebasan seniman dalam berekspresi.
“Kalau dari judul fantasi objek atau …?, Ini artinya kami mengundang membentuk pola gerakan kesenian yang satu fantasi objek yang satu mengajak dialog mengenai apa yang dibalik objek, dalam hal ini seni instalasi. Ada dikhayalkan diwakili oleh banyak seniman, nantinya justru ada inspirasi dan menerjemahkan dua hal berbeda,” tutur Hadi.
Lewat karya ini, kata Hadi, para seniman ingin menunjukkan titik temu koordinat kenyataan dengan fantasi. Titik temu antara kehidupan fana duniawi dengan Tuhan.
“Para seniman memperjuangkan gagasan atau sedang kampanye pemikiran, kalau yang sekarang. Banyak pengunjung yang masih mengapresiasi pada soal keindahan namun bertamya tentang maksud dari karyanya. Padahal sebenarnya bisa meresapinya sendiri dengan interpretasi,” ungkap pria berkacamata itu.
Pengunjung pameran datang rata-rata karena mengetahui informasi dari media sosial. Keunikan karya para seniman membuat Galeri Raos tak pernah sepi.
“Kebanyakan karya seni yang dipamerkan memiliki pola yang sama dengan karya seni yang digemari anak muda, karena itu kebanyakan yang datang ke sini adalah anak anak muda,” katanya.
Hadi merincikan, seniman yang terlibat dalam pameran ada tiga seniman dari Gresik dan empat seniman dari Mojokerto. Ketujuh seniman ini menampilkan tiga hingga empat karyanya. Beberapa diantara mereka pernah pameran di Kota Batu namun baru kali ini kolaborasi mereka dalam kelompok Serdadu menggelar pameran di Kota Batu.
“Harapan sebenarnya daya apresiasi masyarakat meningkat. Meski hal itu sangat jauh butuh frekuensi edukasi yang tinggi. Mulai pendidikan. Yang biasanya cenderung mengajarkan menjadi pelaku seni, tetapi tidak pernah mencetak apresiator harusnya sudah banyak terpikirkan. Sehingga setiap karya dapat apresiasi representasi yang baik,” imbuhnya.(tyo/jon)