.
Thursday, November 21, 2024

Tukang Bangunan Model Fotografi Konseptual, Sebelum Motret Janjian Dulu, Sempat Ragu Tapi Diyakinkan Fotografer

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Rambut panjang putih dengan wajah sangar, Hariyanto berpose di depan bidikan lensa kamera profesional. Kesan seram menjadi keunikan tersendiri yang memberikan karakter kuat dan lain dari pada yang lain. Hariyanto bukan dari didikan kampus seni ternama, namun asalnya seorang tukang atau kuli bangunan.

MALANG POSCO MEDIA- Warga Jalan Sanan Gang VIII Kelurahan Purwantoro, Blimbing Kota Malang itu sudah sejak lama menjadi model fotografi konseptual. Karakter khasnya selalu menarik bagi para fotografer. Ia bahkan sudah ke sana kemari untuk menjalani profesi keduanya itu.

Ditemui di rumah sederhana di Jalan Sanan, Hariyanto masih mengenakan kaus putih dan celana pendek santai, Senin (15/1). Sore itu, dia baru saja beristirahat selagi tak ada jadwal ‘nguli’. Dengan senyum ramah, pria kelahiran tahun 1968 itu menyapa dan menceritakan kisahnya yang terbilang unik.

Hariyanto biasa dipanggil Mbah Hari atau Mbah Hary oleh para fotografer. Sesekali ia memang dikontak untuk janjian sesi foto beberapa orang di suatu tempat dengan tema dan kostum tertentu. Dia  juga menunjukkan beberapa foto dirinya saat diajak menjadi model terkonsep untuk pertama kalinya.

“Saya lulusan SMP, tapi banyak orang tidak percaya. Katanya minimal pernah kuliah. Ya, karena kerjaan saya ini (model, red). Sebenarnya, ya, sudah lama jadi tukang,” ungkapnya dengan berkelakar.

Sebenarnya ia menjadi tukang atau kuli bangunan dan berbagai pekerjaan lain sudah lebih dari 20 tahun. Sales alat tulis hingga sopir material bangunan pernah dijalaninya.

Hary tak menyangka bisa seperti sekarang. Foto dirinya dengan berbagai tema pernah diabadikan. Ia agak ragu saat pertama kali diajak berkenalan dengan fotografer di Malang. Kebutuhan konsep foto yang terbilang unik memungkinkan bagi Hary untuk bisa berada dalam frame kala itu.

“Mungkin sekitar lima tahun lalu, ada fotografer yang melihat saya lewat katanya cocok untuk konsepnya. Saya gak tahu apa-apa sebenarnya. Tapi diajak itu menurut saya jadi pengalaman akhirnya mau,” cerita Hary.

Tepatnya sekitar tahun 2018, Hariyanto berkenalan dengan Suprapto, fotografer asal Pandanwangi, Blimbing, Malang. Suprapto lah yang ikut berkontribusi mengorbitkan Hariyanto sebagai model foto. Namun, tanpa disangka Hary mampu mengikuti arahan dengan baik serta menghasilkan foto dengan karakteristik yang kuat.

Pria 55 tahun itu juga perlahan belajar mengikuti arahan fotografer dalam setiap sesi fotonya. Ia kerap diajak di tempat-tempat unik di penjuru Malang Raya. Seperti air terjun, gedung tua, studio dan kafe.

Sempat merasa ragu dan agak malu. Namun dia kemudian diyakinkan oleh para fotografer kenalannya. Apapun yang diarahkan diikuti dengan baik. Meski  Hariyanto mengakui sebelumnya ia tak terlalu suka dalam sorot kamera. Namun ia menganggap maksud fotografer itu karena ada kebutuhan dan bukan hal buruk.

“Selama bukan aib dan juga ada manfaatnya ya akhirnya dijalani. Jadi rejeki dari sumber lain, lah,” ujarnya. Ia merasa sangat beruntung diajak menjadi model. Dia juga mendapat pengalaman baru.

Hariyanto tak pernah mematok tarif, dan selalu bersyukur dengan apa yang diterima dari ang dia jalani saat ini dengan menjadi model.

Sesekali konsep berbeda dilayaninya dengan baik. Lebih banyak mengalir sesuai kebutuhan fotografer. Ia juga menganggap pengalaman ini menjadi kesempatana bisa berkunjung ke berbagai tempat yang indah dan unik.

“Kadang ada yang klasik saja, atau ada yang lebih ke fashion, pakai macam pakaian, atau di ajak ke Coban. Saya ngikut saja dinikmati dan ikut senang,” katanya.

Masalah pekerjaan utama, Hariyanto juga tak ingin terganggu. Ia meminta agar bisa diinformasikan dua hingga tiga hari sebelum diajak sesi foto.  Sehingga bisa izin tidak kerja di toko bangunan. Ia menceritakan bahwa tempat kerjanya sudah memahami aktivitasnya.

Hary senang karena bisa bertemu banyak orang baru. Termasuk fotografer profesional dari beberap daerah lain hingga luar negeri. Sering bertemu model lain juga menjadi pengalaman unik. “Kerja di kuli banguan dan di foto ini sangat berbeda memang, jadi pengalaman,” ucapnya.

Sejak tahun 2019 dia semakin sering diajak untuk sesi foto. Beberapa fotografer tertarik dengan karakter asli dari Hary. Ia juga tetap memelihara rambut putih panjangnya hingga kini. Baginya rambut uniknya itu juga membawa rezeki.  Keluarganya yang semula ragu juga akhirnya mendukung dan menanggapi positif. Secara tidak langsung ia belajar banyak hal. “Akhirnya tahu foto itu macam-macam. Saya menikmati saja,” katanya.

Hary senang dengan versi dirinya yang sekarang cukup dikenal orang. Beberapa foto dirinya juga diketahui dipamerkan di beberapa media sosial fotografer yang pernah mengambil gambarnya. Bahkan ia juga mendapat kabar jika foto dirinya terjual di situs luar negeri. “Saya dengar memang pernah fotonya mereka (fotografer) dilombakan dan juara di beberapa lomba. Di luar juga ada yang dijual kalau tidak salah di Swedia. Saya foto bawa HP dan pakai arloji, tapi saya nggak terlalu paham. Ikut senang saja,” ungkap pria ramah itu. Hariyanto mengaku akan terus menjalankan profesi keduanya ini selama ia mampu. Juga selama dibutuhkan. Lingkungan tetangganya juga mulai banyak yang memahami profesi uniknya itu. Ia dikenal tukang bangunan yang jadi model foto. Menanggapi santai, Hary merasa sangat bersyukur. “Kalau selama masih bisa, akan diteruskan. Jadi berkah sendiri juga bagi keluarga,” tutupnya.(m. prasetyo lanang/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img