spot_img
Sunday, June 1, 2025
spot_img

Tunggu Kepastian Dindik Soal BOSDA, Ekskul Beberapa SMPN Vakum

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Kegiatan ekstrakurikuler atau ekskul di beberapa sekolah tingkat SMPN di Kota Batu terpaksa harus vakum. Hal itu dikarenakan belum cairnya honorarium bagi pelatih ekskul yang berasal dari anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) tahun 2025.

“Memang untuk BOSDA 2025 sudah dicairkan. Namun pencarian sementara untuk listrik, telepon, air, internet, dan Alat Tulis Kantor (ATK). Sedangkan untuk honorarium bagi pelatih ekskul yang juga dibayarkan dengan anggaran BOSDA belum terbayar,” ujar salah satu narasumber Malang Posco Media yang enggan disebutkan namanya.

“Bahkan beberapa sekolah akhirnya vakum selama satu semester ini untuk kegiatan ekskul karena menunggu kepastian dinas terkait BOSDA untuk pembayaran guru ekskul. Sedangkan untuk beberapa sekolah yang tetap menjalankan ekskul akhirnya menggunakan anggaran dari BOSNAS,” imbuhnya.

Atas permasalahan tersebut, sekolah berharap BOSDA segera bisa dicairkan. Sehingga sekitar 3-4 sekolah yang meniadakan ekskul sementara bisa kembali diaktifkan.  Sebelumnya disampaikan oleh Dinas Pendidikan Kota Batu telah menyiapkan Rp 13 Miliar untuk alokasi BOSDA tahun 2025. Meski jumlah anggaran sama seperti tahun sebelumnya, tapi untuk pencairan hanya sesuai dengan kebutuhan sekolah.

“BOSDA untuk sekolah negeri sudah cair. Pencairan sesuai dengan kebutuhan sekolah tiap bulannya,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu M. Chori.

Mantan Kepala BKAD Kota Batu ini menerangkan bahwa dana tersebut digunakan untuk mendukung operasional sekolah. Khususnya dalam memenuhi kebutuhan dasar pendidikan agar berjalan maksimal.

“Bantuan diberikan untuk sekolah dalam rangka memastikan pelayanan dasar tetap berjalan. Seperti pembayaran listrik, telepon, air, internet, dan Alat Tulis Kantor (ATK). Bagi sekolah negeri, pembelanjaan BOSDA melekat di dinas,” bebernya.

Selain itu, BOSDA juga mencakup honorarium bagi guru ekstrakurikuler. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kesamaan antara sekolah besar dan kecil.  “Melalui kebijakan baru ini, pendanaan untuk kegiatan ekstrakurikuler dibiayai langsung oleh dinas. Sehingga semua sekolah dapat mengembangkan program ekstrakurikuler sesuai kebutuhan satuan pendidikan dan anak-anak,” harapnya.

Tentunya pencairan tersebut berbeda dengan tahun sebelumnya. Dimana sebelumnya, pendistribusian BOSDA didasarkan pada jumlah murid, sehingga sekolah besar mendapatkan dana yang cukup. Sedangkan sekolah kecil mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya.(eri/lim)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img