MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Kota Malang, menjadi angin segar tersendiri bagi dunia pariwisata. Pasalnya ketika terjadi gelombang ketiga pada bulan lalu, beberapa kegiatan wisata dan kegiatan yang menarik massa kembali dibatasi. Setidaknya hanya 50 persen dari kapasitas seharusnya, seperti yang dilakukan di kampung wisata tematik.
“Sebenarnya untuk kampung-kampung wisata ini masih ada kunjungan karena masih dibuka namun dibatasi dengan Prokes kapasitas 50 persen. Tentu kami berharap ini bisa dibuka full ke depannya,” ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, Isa Wahyudi kepara Malang Posco Media.
Tidak dipungkiri, akibat pembatasan itu, tentu banyak kunjungan wisata yang harus batal. Padahal hampir semua kampung wisata, protokol kesehatan relatif lebih terkendali.
“Contoh saja di tempat kami, setidaknya ada tiga rombongan wisata yang batal ke kampung kami karena hanya mendengar bahwa Malang Level 4 dan mengira wisata tutup. Begitu juga di kampung-kampung lain seperti di GWS (Glintung Water Street) juga begitu,” ungkapnya.
Begitu juga untuk di Kayutangan Heritage yang sebelumnya ramai dikunjungi karena tampilan yang menarik. Yakni suasana heritage dengan lampu klasik yang ditambah sajian musik saat sore hingga malam hari.
“Termasuk di Kayutangan, pelaku seni musiknya kemarin setahu saya juga sudah diundang oleh Disporapar untuk evaluasi dan diskusi. Harapannya tentu bisa kembali lagi, cuma memang kalau nanti Ramadan pasti cooling down dulu kan. Dimungkinkan ngabuburit, cuma PKL kan tidak boleh berjualan disitu, harus di dalam kampung beli-beli makannya,” sambungnya. (ian/aim)