.
Saturday, December 14, 2024

TUNGGULMAS

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Jembatan yang diidam idamkan masyarakat dan digagas dewan puluhan tahun itu akhirnya terbangun megah dan Indah Februari 2022. Wali Kota Malang Sutiaji yang sukses mendorong pembangun jembatan itu memberi nama jembatan itu Tunggulmas. Akronim dari Tunggulwulung – Tlogomas. Bersama jajaran Forkopimda Sutiaji meresmikan jembatan yang menghabiskan anggaran Rp 39 miliar itu pada, Kamis (24/2) lalu.

Sebelum diresmikan, jembatan ini pun menjadi tempat yang indah untuk foto foto. Karena view gunung dan latar belakang apartemen Begawan menjadikan jembatan ini ikonik di Kota Malang. Tidak panjang tapi landscapenya memesona. Pembangunan jembatan ini sempat molor dari target yang ditentukan akhir Desember 2021 lalu. Penyebabnya banjir bandang di sungai Brantas di Kota Batu yang berimbas ke Kota Malang dan Kabupaten Malang. Akibatnya kontraktor harus membayar denda miliaran rupiah ke Pemkot Malang.

Terlepas dari dinamika saat pembangunan, harus diakui jembatan ini menjadi alternatif akses lalu lintas ke kota Malang yang kini jadi pilihan. Namun yang jadi persoalan adalah, rekayasa lalu lintas menuju dan keluar jembatan ini yang perlu diseriusi. Sebab meski sudah ditutup barisan barier atau kone di jalur utama Tlogomas, tapi pengendara motor cenderung melanggar aturan. Abai terhadap keselamatan diri sendiri  yang bisa mengancam nyawa pengendara lain.

Memang belum ada data resmi di kepolisian Polresta Malang Kota maupun Dinas Perhubungan Kota Malang yang menyebutkan jumlah korban tewas di pintu keluar jembatan Tunggulmas itu. Namun fakta di lapangan kecelakaan yang bisa merenggut nyawa pengendara sering terjadi. Pengendara motor disikat motor, pengendara motor diseruduk mobil, mobil dihantam sepeda motor, dan mobil menabrak tiang karena menghindari motor yang memaksa belok. Saya beberapa kali menyaksikan kecelakaan itu, bahkan sempat menjadi korban kecelakaan di jalur itu yang membuat motor CBR150 rusak parak karena dihantam pengendara motor Satria yang ngebut dari arah Kota Batu, pertengahan Maret lalu.

Rawannya kecelakaan di pintu keluar ini bukan faktor belum adanya kepastian rambu lalu lintas, tapi karena faktor manusianya. Sejak dibukanya jembatan ini, para pengendara dari semua arah berlomba masuk dan keluar melalui akses jembatan ini. Yang dari arah Kota Batu masuk menuju Tunggulwulung atau kawasan belakang kampus UMM. Yang dari arah jalan Saxophone Tunggulwulung juga melintasi jembatan untuk menju kawasan Dinoyo dan sekitarnya. Parahnya para pengendara dari arah Kota Malang yang jelas jelas tidak boleh belok kanan melintasi jembatan tetap memaksa masuk dan berputar melintasi barier. Begitu juga yang dari arah Saxophone, memaksa putar balik untuk menuju arah Kota Batu. Akibatnya tidak hanya terjadi penumpukan kendaraan, tapi ngeri,  rawan kecelakaan dan tabrakan yang bisa merenggut nyawa.

Ketidakdisiplinan dan kenekatan para pengendara motor, bahkan termasuk pengendara mobil yang memaksa berputar menuju dan keluar jembatan inilah yang perlu ditertibkan. Selain butuh kepastian rekayasa lalu lintas, di kawasan jembatan ini  butuh petugas kepolisian dan dishub yang standby untuk mencegah terjadinya pelanggaran pelanggaran lalin yang bisa berakibat fatal.

Karena itu, sangat tepat bila dinas perhubungan Kota Malang akan menetapkan satu jalur saja di jembatan Tunggulmas, yaitu pengendara dari arah Kota Batu menuju Kota Malang yang bisa melintasi jembatan. Selebihnya tidak boleh. Bila itu benar benar dilakukan dan didukung sarana prasarana rambu maka tujuan mengurai kemacetan di wilayah Barat bisa terpenuhi. Bila tidak, maka kemacetan baru di Tunggulmas akan terus menghantui. Jangan sampai jalur ini juga menjadi area blackspot baru yang rawan kecelakaan.

Selain itu perlu petugas gabungan polisi dan dishub yang terus melakukan operasi di jembatan Tunggulmas. Kalau perlu langsung tindakan tegas berupa tilang bila tetap melakukan pelanggaran. Berapa lama operasi? Minimal satu bulan sampai dua bulan penuh. Ini agar masyarakat terbiasa dan terbentuk bahwa petugas benar benar mengawal ketat rekayasa lalu lintas di jembatan Tunggulmas.

Dan bila semua sudah normal, maka bisa dipastikan pelanggaran akan minim dan kemacetan bisa benar benar terurai. Jangan sampai Kota Malang semakin macet lagi. Harapannya dengan dibangunnya jembatan ini, predikat macetnya Kota Malang bisa dikurangi.

Sebelumnya tingkat kemacetan di Kota Malang memang terbilang cukup parah. Itu pernah dibuktikan dari hasil analisis perusahaan data lalu lintas yang berlokasi di Amerika Serikat, Inrix.

Inrix telah merilis hasil penelitian Global Traffic Scorecard 2021 atau data tingkat kemacetan global. Penelitian itu mengungkapkan bahwa sejumlah kota di Indonesia termasuk sebagai kota termacet di dunia. Salah satunya Kota Malang.

Kota Malang tercatat di urutan ke-4 kota termacet di Indonesia. Setelah Surabaya, Jakarta, dan Denpasar. Analisis itu menyebutkan bahwa setiap pengendara di Malang kehilangan 29 jam selama periode jam sibuk.

Semoga jembatan Tunggulmas menjadi penyumbang pengurai kemacetan di wilayah bsrat Kota Malang. Sehingga masyarakat makin nyaman dengan akses baru ini. Selain itu harapannya jembatan ini juga bisa meningkatkan perekonomian warga. Penghubung perekonomian warga Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img