.
Saturday, December 14, 2024

Tuntut Hak, Cowas JP Bermunajat Bersama Abi Ghulam

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, Malang – Sekitar 50 mantan wartawan senior dan pensiunan karyawan Jawa Pos yang tergabung dalam Konco Lawas Jawa Pos (Cowas) terus berjuang menuntut hak-haknya yang belum terpenuhi. Tidak hanya dengan usaha lahiriah, usaha batiniah juga dilakukan, salah satunya dengan menggelar munajat doa dan istighotsah.

BERJAMAAH: KH Sjaichul Ghulam menjadi Imam salat Dzuhur berjamaah sebelum istighotsah dan doa bersama.

Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan anggota Cowas dari Surabaya, Malang Raya dan beberapa daerah ini digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Hasbunallah Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, Selasa (14/3) kemarin. Harapannya,  bersama-sama memohon ridho Allah agar dimudahkan dalam memperjuangkan hak para mantan karyawan Jawa Pos selama ini.

PIMPIN ISTIGOTSAH: KH Sjaichul Ghulam memimpin Istighotsah dan doa bersama Cowas JP.

“Istighotsah dan doa bersama  ini bagian dari ikhtiar kami untuk terus memperjuangkan hak 500 mantan karyawan Jawa Pos yang belum terpenuhi,” kata Ketua Cowas JP Sukoto.

Dijelaskannya, jika manajemen Jawa Pos masih belum terbuka, maka jalan selanjutnya adalah dengan jalur hukum yang akan ditempuhnya.

BERSHOLAWAT: KH Sjaichul Ghulam mengajak semua jamaah bersalawat dengan iringan terbang albanjari.

“Kami Tim Pejuang Hak Karyawan Jawa Pos (TPHK JP) bersama Yayasan Pena Jepe Sejahtera dan Pengacara Dr Sudiman Sidabukke S.H., CN., M.Hum akan bersama-sama berjuang untuk memperoleh kembali hak karyawan JP berupa saham (20 persen) dan devidennya di Jawa Pos,” imbuhnya.

BERMUNAJAT: Cowas JP bermunajat bersama, memohon ridho Allah SWT dalam memperjuangkan hak-haknya.

Pelaksanaan munajat doa dan istighotsah dipimpin langsung Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Hasbunallah KH Sjaichul Ghulam (Abi Ghulam). Dalam munajat doa, Abi Ghulam mengajak para jamaah untuk tenang dalam berdoa. Karena berangkat dari rumah datang ke Ponpes Hasbunallah Lawang ini pasti semua sudah mempunyai niat.

“Syaratnya doa itu tenang. Dan niat itu menciptakan sesuatu yang ingin dihasilkan (menciptakan karep). Saya hanya wasilah. Ibaratnya ingin menemui bupati harus melalui ajudan,” ucap Abi Ghulam.

KHUSUK: Koordinator Cowas JP Malang Raya Juniarno Djoko Purwanto bersama para jamaah dari Cowas JP khusus bermunajat dan mendengarkan ceramah dari Abi Ghulam.

Dijelaskannya dengan niat yang baik Insya Allah akan dikabulkan hajatnya, karena tata caranya sudah benar yaitu dengan berdzikir (doa).

“Orang hidup itu jangan lupa yang memberi hidup yaitu Allah SWT. Jangan ragu tentang doa. Kalau ragu, berarti kita menolak doa kita sendiri dan tidak ijabah. Dan orang ragu pasti musuhnya setan. Semoga hajat panjenengan sedoyo dikabulkan oleh Allah SWT,” imbuhnya yang dilanjutkan dengan munajat doa. (hud/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img