MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Kasus gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis atau yang biasa disebut stunting masih terus menjadi perhatian serius di Kota Batu. Terlebih,masalah stunting penting untuk diselesaikan oleh semua pihak karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia. Dan sangat berhubungan dengan tingkat kesehatan bahkan sampai kematian anak.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu pada tahun 2019 menunjukkan, angka prevalensi stunting mencapai 25.4 persen. Kemudian tahun 2020 angka stunting turun menjadi 14.83 persen, tahun 2021 menjadi 13,80 persen dan naik kembali tahun 2022 menjadi 14,60 persen. Meskipun terus mengalami penurunan, Pemkot Batu terus mengejar target untuk mengarah pada angka zero stunting 2024.
“Konsen kami adalah penurunan angka stunting. Dinkes menargetkan tahun ini bisa berada diangka 10 persen. Selanjutnya target kami mengarah pada zero stunting di tahun 2024” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg. Kartika Trisulandari dalam seminar pencegahan stunting di Gedung Bina Bhakti Praja, Selasa (27/9) kemarin.
Ditambahkan, salah satu hal penting dalam pencegahan stunting adalah penyiapan asupan gizi yang cukup pada remaja putri dan ibu hamil. Karena dengan gizi yang baik menjadi pondasi penting bagi seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Menurutnya untuk mengatasi stunting dibutuhkan kerjasama program dengan SKPD lainnya. Karena dengan adanya intervensi program dari SKPD lainnya mampu mengurangi angka stunting di Kota Batu.
“Perbaikan di luar sektor kesehatan kami nilai lebih memberikan kontribusi sebanyak 70 persen. Contohnya pembangunan jamban hingga penyediaan air bersih bagi rumah tangga,” paparnya.
Sedangkan untuk intervensi dari sektor kesehatan seperti pemberian makanan tambahan ibu dan bayi, imunisasi dan monitoring mampu memberikan kontribusi sebanyak 30 persen. Sehingga butuh sinergi melalui lintas SKPD dalam menurunkan angka stunting.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Dra. Dewanti Rumpoko M.Si menambahkan, selain asupan nutrisi yang baik, kasih sayang yang diberikan orang tua juga memiliki peran yang besar untuk pertumbuhan anak.
“Berikan asupan dan nutrisi yang baik pada masa kehamilan disertai dengan olahraga. Akan lebih optimal lagi dengan memberikan kasih sayang yang luar biasa. Tiga rangkaian ini secara stimulan harus diberikan kepada anak agar bebas stunting,” beber Dewanti.
Selain pola makan dan pola asuh, lanjut Dewanti bahwa salah satu hal yang berperan penting dalam pencegahan stunting adalah sanitasi dan akses air bersih. Pasalnya kualitas sanitasi dan air bersih yang tidak baik bisa mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. (eri/nug)