MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Realisasi belanja APBD Kota Batu tahun 2022 masih 63,51 persen. Capaian realisasi belanja tersebut terbilang masih rendah karena tercatat per 8 Desember 2022 atau tutup tahun.
Tercatat dari APBD Kota Batu tahun 2022 senilai Rp 1,1 triliun masih terealisasi 63,51 persen atau Rp 758,5 miliar. Artinya anggaran belanja masih tersisa Rp 435,8 miliar. Terlebih sisa waktu anggaran tahun 2022 tinggal menghitung hari.
Dari belanja secara keseluruhan, Dinas Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Batu menjadi OPD terendah untuk realisasi belanja. Yakni masih terealisasi 24,65 persen atau Rp 16,2 miliar dari anggaran Rp 65,9 miliar.
Kemudian disusul Dinas Tenaga Kerja dari anggaran belanja Rp 6,8 milar masih terealisasi Rp 1,9 miliar atau 27,83 persen. Disusul Bagian Organisasi dari anggaran Rp 1,6 miliar masih terserap Rp 695,2 juta atau 41,53 persen dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan realisasi belanja 43,86 persen dari anggaran Rp 81,3 miliar.
“Catatan serapan di beberapa OPD yang masih rendah terus kami evaluasi setiap pekannya. Khususnya OPD dengan serapan kurang dari 50 persen kami akan minta agar segera memaksimalkan sisa anggaran belanja yang ada,” ujar Wakil Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso kepada Malang Posco Media, Sabtu (17/12) kemarin.
Ia menjelaskan rendahnya serapan belanja di OPD besar seperti Dinas Perumahan hingga DPUPR bukan karena program tidak berjala. Tapi karena banyak program yang tengah berjalan dan bakal selesai akhir Desember ini. Apalagi proyek-poyek tersebut memiliki nilai cukup besar.
“Dinas Perumahan dan DPUPR memang masih rendah. Ini karena saat ini beberapa proyek besar tengah berjalan. Sehingga pembayaran belum dilalukan dan serapan belanja rendah,” bebernya.
Ia mencontohkan untuk beberapa proyek DPKP tengah berjalan seperti pembangunan Tempat Uji KIR senilai 3,8 miliar dan pembangunan SMPN 7 senilai Rp 5,9 miliar. Kemudian DPUPR seperti pembangunan jalan tembus Sisir Pandanrejo yang telah diresmikan dan tinggal proses pembayaran.
“Melihat banyaknya proyek yang akan selesai akhir Desember kami optimis realisasi belanja APBD Kota Batu tahun ini bisa diatas 80 persen. Dengan serapan belanja tersebut setidaknya bisa menekan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang tinggi,” pungkasnya. (eri)