MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) mempertahankan posisi pada penerimaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) terbanyak di Indonesia. Hal tersebut dijelaskan saat acara Bincang Santai Bersama Pakar (BONSAI), Kamis (7/4) di Ruang Jamuan Gedung Rektorat Lantai 6.
Bonsai kali ini mengangkat tema “Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Universitas Brawijaya Jalur UTBK-SBMPTN dan Mandiri Tahun 2022”. Pematerinya adalah Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik Heri Prawoto.
Pada kesempatan tersebut, ia mengatakan bahwa UB menerima 3.445 peserta jalur SNMPTN Tahun 2022. “Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Tahun lalu 4.373 orang. Hal itu juga mengikuti jumlah kuota SNMPTN yang sudah ditetapkan menjadi 20 persen. Sebelumnya 30 persen,” jelasnya.
Penetapan kuota juga berdasarkan peraturan LTMPT untuk perguruan tinggi berbadan hukum (PTN BH). Pada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), UB akan menetapkan sebanyak 30 persen atau sekitar 5.125 orang. Jumlah tersebut juga mengalami penurunan dari yang sebelumnya 5.919.
Saat ini UB sudah mempersiapkan tes UTBK dengan menyediakan 16 ruang. Untuk tes UTBK campuran hanya berlangsung satu sesi. Sedang non campuran berlangsung dua sesi. Nantinya, peserta disarankan untuk menggunakan sarung tangan agar tidak terkontaminasi terhadap benda disekitar.
Siswa yang telah mengikuti UTBK dan dinyatakan tidak lulus maka dapat mendaftar di jalur SBMPTN. Namun perlu diketahui, bahwa tidak semua siswa dapat mendaftar di jalur SBMPTN. Jalur SBMPTN tahun 2022 mengutamakan siswa tahun 2021, sesuai dengan standar LLDIKTI.
Di sisi lain, UB akan membuka kuota sebanyak 50 persen pada jalur Mandiri. Lalu, ketentuan seleksi UTBK dan SBMPTN masih sama seperti sebelumnya. Bedanya, untuk seleksi mandiri tahun ini, selain menggunakan prestasi akademik juga menggunakan prestasi non akademik dan nilai UTBK.
Serta menambah materi Bahasa Inggris. Jalur Mandiri Prestasi merupakan program pertama kali di UB. Meski begitu juga akan dilihat nilai akademik, sehingga nilai akademik dan prestasi seimbang.
“Kami sudah menetapkan nanti Jalur Mandiri bisa di akses atau daftar dari rumah, sehingga tidak harus ke kampus,” lanjutnya.
Bagi siswa kelas 12 yang berasal dari luar kota atau luar pulau tidak perlu cemas. Sebab, pendaftaran dapat dilakukan secara mandiri. Bahkan, siswa tidak perlu datang ke Malang untuk melakukan tes kesehatan. “Kami siap membuka dan melayani 24 jam. Bahkan jika ada permasalahan bisa lewat online,” sambungnya.
Sementara itu, mendekati daftar ulang jalur SNMPTN, UB akan menyiapkan Broadcast melalui pesan. Sebab, SNMPTN memiliki aspek yang berbeda dari jalur lain, yaitu hanya menggunakan nilai raport semester satu sampai lima.
Di sisi lain, orang tua perlu memperhatikan anak mereka saat ingin memasuki kuliah. Terkadang orang tua tidak melihat dan membaca persyaratan yang telah ditentukan. Akibatnya, banyak peserta yang gugur.
“Misalnya di tes kesehatan, kadang hanya tes kesehatan saja tapi tidak di cek semua. Misalnya jurusan kedokteran harus tes buta warna, jadi selain tes kesehatan juga tes buta warna,” tandanya. (mda/imm)
