spot_img
Sunday, May 5, 2024
spot_img

Ubah Limbah Kayu Ukiran Karakter Kartun

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Limbah tak selamanya menjadi sampah yang tidak bermanfaat, trend daur ulang limbah menjadi barang bernilai ekonomis banyak dilakukan. Salah satunya limbah kayu yang diubah menjadi lempengan motif karakter kartun terkenal yang bisa digunakan untuk mengasah kreatifitas anak dibidang seni.

Konsep itu digagas Lia Margaretta, owner dari I’m Not Trash itu memperkenalkan hasil limbah kayu yang dikemas menarik dengan ukiran karakter kartun yang banyak diminati anak-anak. Berlokasi di lantai tiga Malang City Point (MCP) bisa menjadi salah satu alternatif destinasi wisata untuk menghabiskan waktu bersama.

“Kami melihat limbah kayu sangat  banyak dan sayang kalau dibiarkan begitu saja dan tidak dimanfaatkan. Kita coba-coba untuk membuat produk dari limbah kayu yang diolah dan Dilanjutnya, konsep yang ditawarkan adalah untuk mewadahi kreativitas, khususnya anak-anak. Selain itu dengan pemanfaatan limbah kayu dapat mengurangi limbah yang tidak bermanfaat,” jelasnya

Konsumen dapat menghiasi papan kayu yang sudah diukir dengan berbagai karakter tersebut dengan warna-warna yang sudah disediakan di sana. Mereka bebas berekspresi mewarnai karakter di atas kayu yang telah disediakan. Hal itu mendapatkan antusias yang cukup tinggi dari masyarakat Malang khususnya.

“Sejauh ini antusias dan respon masyarakat cukup baik. Awalnya memang market kami untuk mengasah kreatifitas dari anak-anak. Tapi semakin ke sini yang ikut mewarnai tidak hanya anak-anak, kadang ada juga keluarga ada ayah, ibu dan anaknya satu tempat terus mewarnai. Bersyukur mendapat sambutan hangat,” ungkapnya.

Jika biasanya mewarnai di atas kanvas atau kertas, di I’m Not Trash pelanggan disajikan dengan pengalaman yang berbeda, yakni mewarnai di atas papan kayu. Meskipun terdapat kesulitan tersendiri, namun hal tersebut dapat meningkatkan kreatifitas dari konsumen.

“Tidak sedikit yang datang ke sini dari kalangan remaja atau mahasiswa yang menghabiskan waktu bersama dengan mewarnai papan-papan karakter yang sudah kami sediakan. Karena selama ini kita lihat mewarnai di atas kertas kan. Ini kami hadirkan konsep yang berbeda,” imbuhnya.

Cukup dengan membayar Rp 25 ribu, pelanggan sudah bisa menikmati fasilitas yang disediakan, mulai dari papan kayu yang sudah ada desainnya, cat pewarna dan bebas menggunakan tempat yang telah disediakan. Harganya bervariasi, tergantung dengan besar dan rumitnya desain gambar.

“Melihat antusias masyarakat, kita sedang persiapan untuk membuka satu outlet lagi di salah satu mal yang ada di Malang. Intinya kita juga ingin mengajarkan kalau limbah tak selamanya jadi sampah, jika kreatif mengolahnya bisa dijadikan sesuatu hal yang bisa dinikmati dan bernilai jual,” tandasnya. (adm/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img