Cerita Rizky Istiawan dari Manfaat Hobi Ular Berbuah Manfaat Besar
Tak banyak orang yang berani memelihara hewan jenis reptil khususnya ular. Tapi menjadi beda ketika di tangan Rizky Istiawan. Reptil yang mulanya dianggap menakutkan jadi bikin gemes. Tentu menarik perhatian.
MALANG POSCO MEDIA – Ular membawa warna baru bagi kehidupan pria asal Tegalweru Kecamatan Dau Kabupaten Malang ini. Bahkan hewan jenis melata itu membawa rejeki baginya.Â
Semua berawal dari tahun 2010. Ketika itu Rizky Istiawan tak sengaja menemukan seekor sanca kembang dijual di pasar burung seharga Rp150 ribu. Iseng membeli, iseng pula memelihara, siapa sangka justru dari sinilah Rizky jatuh cinta pada dunia reptil.
“Akhirnya saya coba-coba lihat internet, nemu cornsnake impor, dan mulai tertarik,” kenang pria yang dikenal dengan nama Ollind Melodyc di kalangan pecinta reptil itu, sambil tertawa kecil.
Memelihara ular memang butuh keberanian. Tapi lebih dari itu, perlu konsistensi dan ilmu. Tahun 2012, Rizky mencoba langkah lebih berani dengan mulai mengembangbiakkan ular.
Sayangnya langkah awal itu penuh kegagalan. “Telur gagal menetas, bahkan indukan pernah mati karena egg binding. Dan saya tidak pernah patah semangat, dan terus mencoba,” katanya.
Di awal perjalanan, Rizky harus menghadapi kesulitan berbagi ilmu. Karena masih minim masyarakat yang juga mengoleksi, selain itu penyebaran informasi juga tak secepat era sekarang.
“Zaman itu, yang pelihara ular masih sedikit. Mau sharing susah,” ceritanya.
Untuk memperkenalkan hobinya, ia rajin mengunggah foto-foto ular di media sosial. Sembari ia membangun jaringan kecil bersama sesama reptiler di Indonesia.
Dalam perjalanannya, Rizky tak hanya memelihara, tapi juga sukses breeding berbagai jenis ular colubrid impor seperti cornsnake, kingsnake, milksnake, dan ratsnake. Kini, ia bahkan bisa menetaskan hampir 350 butir telur dalam satu musim, termasuk hybrid dan morph-morph langka seperti scaleless dan palmetto.
Mengenalkan ular ke masyarakat bukan perkara mudah. Masih banyak stigma negatif melekat. Untuk mengubah pandangan itu, Rizky mengandalkan pendekatan visual: ular warna-warni nan lucu.
“Biasanya live di TikTok, sambil nunjukin warna ular yang lucu. Jadi orang yang tadinya takut bisa gemes,” ujar Rizky.
Kerja kerasnya tak sia-sia. Rizky beberapa kali menjuarai kontes reptil di kelas colubrid impor. Bahkan, berkat hasil breeding ular, ia berhasil membeli rumah sendiri, tentunya ini menjadi sebuah pencapaian yang dulu tak pernah ia bayangkan.
Meski kini telah sukses, Rizky tetap menjaga akar hobi. Ia masih bekerja di salah satu mal di Malang. “Ular nggak butuh perawatan setiap hari. Makan seminggu sekali, bersih kandang dua kali seminggu. Jadi masih bisa kerja sambil tetap breeding,” jelasnya.
Baginya, kunci bertahan di dunia reptil adalah konsistensi dan kecintaan. Dari ular yang dulu dibeli sekadar iseng, kini Rizky membuktikan bahwa hobi jika dijalankan dengan konsisten maka akan bisa memberikan hasil dan dampak positif.
“Kalau cuma ngincer duit, nanti pasti akan gampang bosan. Tapi kalau dari hobi, tiap lihat ular lahir rasanya puas banget, ada kesenangan tersendiri. Ini yang membuat saya tetap konsisten,” ungkapnya.(rex/van)