MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang akan memulai uji coba penataan lalu lintas kawasan Klojen di pekan kedua Februari. Pelaksanaan uji coba ini dipusatkan di sepanjang Jalan Basuki Rahmat (Koridor Kayutangan) dengan skema satu arah selama 3 minggu.
Kadishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra menyampaikan penataan lalu lintas kawasan Klojen ini menerapkan skema satu arah di beberapa kawasan. Utamanya di sepanjang Jalan Basuki Rahmat (Kayutangan) dan beberapa kawasan jalan di sekitarnya. Dalam masa persiapan saat ini, lanjut Jaya, pihaknya masih melakukan banyak sosialisasi dan diskusi tentang penerapan uji coba.
“Saat ini kita terus sosialisasi. Mengadakan rapat Forum Lalu Lintas bersama dengan para ahli, akademisi, warga sekitar Kayutangan dan teman-teman dari sopir-sopir angkutan umum Kota Malang. Kita masih tampung usulan dan masukan dari mereka,” kata Jaya.
Menurut skema ujicoba, Jalan Basuki Rahmat dari arah utara, yakni dari PLN menuju perempatan Rajabali diberlakukan satu arah. Sampai pada perempatan Rajabali, pengendara bisa berbelok baik ke kiri arah Jalan Kahuripan maupun ke arah kanan menuju Jalan Semeru.
Sedangkan dari arah Selatan, yakni dari Toke Oen menuju perempatan Rajabali juga akan menjadi satu arah. Kemudian bisa berbelok ke kanan (Jalan Kahuripan) maupun ke kiri (Jalan Semeru).
“Setelah itu untuk kawasan Jalan Semeru dan Kahuripan juga akan dijadikan satu arah,” jelas Jaya sapaan akrab Kadishub Kota Malang ini.
Dijelaskannya, kawasan lain yang akan dijadikan satu arah selain koridor Kayutangan, Jalan Semeru dan Jalan Kahuripan adalah kawasan Jalan BS Riadi, Jalan Majapahit, Jalan Belakang RSU, Jalan Arjuno, Jalan Brawijaya, hingga kawasan Jalan Buring.
“Penataan lalu lintas kawasan Klojen dengan skema satu arah ini adalah salah satu cara yang bisa dilakukan pemda untuk mengurangi beban volume kendaraan yang padat di kawasan Kayutangan,” ungkapnya.
Terlebih, Koridor Kayutangan sudah semakin populer menjadi jujugan wisata heritage dan budaya serta menjadi pusat kegiatan sosial budaya warga Kota Malang.
“Karena jika tidak sekarang kita bertindak, tunggu waktu berapa lama lagi kawasan sekitar Kayutangan akan menjadi padat dan bertambah macet. Kita uji cobakan dulu, setelah itu akan ada evaluasi-evaluasi. Yang jelas ini upaya kami untuk menata lalu lintas di Kayutangan agar tidak menjadi sumber kemacetan di kemudian hari,” pungkasnya. (ica/aim/hms)