MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pembiayaan usaha kecil dan menengah, serta penguatan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Malang. Dalam kunjungannya di Malang Creative Center (MCC), Sabtu (22/2) siang, Raffi menyampaikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah tersalurkan sebesar Rp280 triliun kepada 2,5 juta debitur di seluruh Indonesia dan akan terus ditingkatkan.
“Kami menargetkan lebih besar lagi ke depannya. Pemerintah tetap berkomitmen untuk memperkuat pembiayaan usaha, baik melalui KUR maupun Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk koperasi,” ujar Raffi.
Ia juga menyoroti perkembangan pembiayaan melalui fintech yang mencapai ratusan triliun rupiah pada tahun lalu. “Selain itu, kami sedang mendorong intellectual property (IP) financing, di mana aset berbasis kekayaan intelektual dapat dijadikan agunan. Ini salah satu langkah inovatif yang sedang kami realisasikan,” lanjutnya.
Dalam diskusi dengan komunitas kreatif di Malang, Raffi mengungkapkan kekagumannya terhadap potensi industri kreatif kota ini. “Saya sempat mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari dan bertemu banyak animator serta pelaku industri kreatif lainnya. Saya kaget, Malang bisa menjadi percontohan nasional untuk pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) bagi produk lokal dan penguatan ekosistem digital. “Ini menjadi perhatian kami, dan saya akan menyampaikan aspirasi teman-teman ini ke kementerian terkait, seperti Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Ekonomi Kreatif,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Malang Creative Fusion (MCF) Dadik Wahyu Chang, menyambut baik kunjungan UKP dan menyebutnya sebagai momentum penting bagi komunitas kreatif di Malang. “Alhamdulillah, kehadiran utusan Presiden ini menjadi dorongan besar bagi kami di Malang Creative Center. Kami terus berupaya membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dadik juga menyampaikan bahwa selama ini MCC berusaha memberikan fasilitas gratis bagi komunitas kreatif. “Kami tidak hanya bergantung pada APBD Kota, tapi juga bisa dari provinsi atau pemerintah pusat. Tentu kami berharap tidak ada komersialisasi MCC dan tetap gratis selamanya karena ini ajang untuk empowerment atau pembinaan,” sebutnya.
Dadik juga berharap, penguatan ekosistem kreatif di Kota Malang bisa semakin diperkuat dengan dukungan dari pemerintah pusat seperti pembiayaan. “Dengan potensi besar yang dimiliki Malang, baik dalam industri kreatif maupun sektor UMKM, kami berharap ada komitmen untuk terus memberikan dukungan demi mewujudkan ekonomi kreatif yang kuat dan berdaya saing di tingkat nasional,” pungkasnya. (rex/nug)
