MALANG POSCO MEDIA, MALANG – UM iCamp 2025 telah selesai dilaksanakan. Penutupan digelar meriah, awal pekan lalu, di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM). Kegiatan ini digelar Office of International Affairs (OIA) dan menjadi momen puncak dari rangkaian pertukaran akademik dan budaya yang melibatkan peserta dari berbagai negara.
Wakil Rektor IV UM Prof. Ir. Arif Nur Afandi, S.T., M.T., MIAEng, MIEEE, Ph.D., menegaskan bahwa UM iCamp adalah ruang terbuka untuk belajar lintas budaya. “UM iCamp terbuka bagi semua orang di seluruh dunia. Pendidikan tidak hanya bergantung pada metode mengajar atau banyaknya subjek, tetapi juga pada membangun koneksi antar masyarakat dan memahami budaya global,” ujarnya.
Peserta UM iCamp berasal dari Sabah, Malaysia, Mike Manvendileri, mengaku mendapat pengalaman tak terlupakan. Ia berharap UM iCamp terus menjadi platform pertukaran budaya yang memperkuat hubungan antarnegara dan membuka wawasan generasi muda terhadap keragaman dunia. “Ini pertama kalinya saya di Indonesia, dan saya sangat terharu. Orang-orang di sini ramah dan baik hati, membuat saya merasa seperti di rumah sendiri,” tuturnya.
Acara penutupan berlangsung meriah dengan beragam penampilan. Mulai dari penyerahan sertifikat, tari Mandarin, tari kreasi peserta, pemutaran video favorite category dan best project presentation, penampilan liaison officer, hingga flashmob. Rangkaian kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta, menegaskan peran UM iCamp sebagai ajang strategis dalam membangun kolaborasi global dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Sebelumnya, gemerlap budaya dan persahabatan mewarnai penutupan Malang Young Festival 2025 pada, Sabtu (9/8) di Balai Kota Malang. Sebanyak 64 mahasiswa internasional peserta UM International Camp (UM ICamp) dari 31 negara ikut memeriahkan acara yang diawali dengan gala dinner bersama jajaran pemerintah kota.
Acara ini dihadiri Wali Kota Malang Dr. Ir. H. Wahyu Hidayat, M.M., anggota DPRD Kota Malang, Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., dan Direktur UM ICamp Nohan Arum Romadlona, M.K.M. Kehadiran mahasiswa internasional menjadi daya tarik tersendiri bagi festival yang menggabungkan pelestarian sejarah dengan inovasi karya pemuda.
“Undangan ini merupakan kehormatan bagi kami. Tahun-tahun sebelumnya gala dinner hanya bersama Wali Kota dan jajarannya, namun kali ini digabung dengan undangan menghadiri Malang Young Festival langsung dari Wali Kota,” ujar Nohan.
Rektor UM Prof. Hariyono dalam sambutannya menekankan pentingnya acara ini sebagai ajang melahirkan sejarah baru. Ia menambahkan, kehadiran mahasiswa internasional bertujuan mengenalkan produk asli Arema kepada dunia. “Malang adalah kota yang penuh sejarah. Festival ini tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga memunculkan karya baru pemuda yang bisa berkembang dan lahir dari Kota Malang,” tuturnya.
Penutupan festival semakin semarak dengan penampilan finalis, atraksi seni pemuda, dan tari Pesona Kayutangan yang menjadi ikon budaya Kota Malang. Kehadiran mahasiswa internasional UM ICamp memperkaya suasana, sekaligus membuka peluang karya pemuda Malang untuk dikenal secara global.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengapresiasi dukungan UM dalam pembangunan kota, khususnya pada pengembangan sumber daya manusia. “Dengan dukungan akademik, Malang akan tetap mbois dan berkelas,” ujarnya. (imm/lim)