spot_img
Sunday, April 20, 2025
spot_img

Tidak Perpanjang Pinjam Pakai Aset

UM Tarik Aset Empat Sekolah SD-SMA

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG –  Empat sekolah di Kota Malang bakal hengkang dari lokasi yang ditempati saat ini. Universitas Negeri Malang (UM) menegaskan tidak memperpanjang status sistem pinjam pakai terkait aset kampus yang digunakan sebagai SMAN 8 Malang, SMPN 4 Malang, SDN Percobaan 1 dan SDN Sumbersari 3.

Hal itu ditegaskan Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd, Rabu (19/3) kemarin. Dia mengatakan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pihak sekolah, pemerintah Kota Malang dan Provinsi Jawa Timur. Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua sekolah yang ada di Jalan Veteran akan direlokasi karena habis masa pinjam pakainya dari UM. Ternyata belakangan diketahui ada empat sekolah.

-Advertisement- HUT

“Dua minggu lalu kami sudah melakukan pertemuan untuk kordinasi dengan sekolah. Kami sudah memutuskan untuk tidak memperpanjang sistem pinjam pakai ini. Bukan kami tidak perhatian pada pendidikan. Karena keputusan kami ini pun demi pendidikan. Sama-sama bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa,” katanya saat ditemui di UM, Rabu (19/3) sore kemarin.

Keputusan UM untuk mengambil kembali asetnya itu karena juga terdesak dengan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Bahkan temuan itu sudah dua kali. Di tahun 2015 dan 2019 silam.

“BPK menegaskan pada UM untuk dapat mengelola aset negara secara efektif. Sehingga berdasarkan temuan tersebut pada 13 Januari lalu kami melayangkan surat kepada sekolah dan pemerintah terkait, kalau sewaktu-waktu dibutuhkan akan diambil kembali,” terangnya.

Prof Hariyono menambahkan, peringatan dari BPK harus diindahkan. Kalau tidak maka akan menjadi persoalan tersendiri bagi UM, bahkan bisa berurusan dengan hukum. “Kami sebagai rektor tentu harus berhati-hati kalau sudah berurusan dengan hukum,” imbuhnya.

Di sisi lain, kata dia, UM yang kini sudah berstatus sebagai PTNBH dituntut untuk mandiri. Karena itu kementerian menekan agar semua aset UM yang dimiliki harus berkeringat alias produktif. Alasannya agar pembiayaan kampus tidak dibebankan sepenuhnya kepada mahasiswa.

Tahun ini banyak program studi baru yang harus didirikan. Dan juga penambahan ruang kelas dan laboratorium. Mengingat jumlah mahasiswa semakin banyak. Diantaranya dari Fakultas Vokasi yang dan Hukum. Direncanakan ada 10 prodi baru tahun ini. Karena itu UM membutuhkan lahan.

Rektor berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera membuka lahan baru untuk SMA. Terutama di kecamatan yang hingga saat ini tidak memiliki SMA Negeri. Seperti Kecamatan Sukun dan Blimbing.

Dia menegaskan bahwa UM bukan IKIP lagi. Semua fakultas membutuhkan sarana belajar mahasiswa seperti laboratorium dan ruang kelas. “Selama ini mahasiswa kami, khususnya dari Fakultas Teknik dan Vokasi seringkali kesulitan untuk menggunakan laboratorium yang layak. Karena lahan terbatas. Misalnya untuk uji coba mobil listrik hemat energi. Padahal potensi mahasiswa kami luar biasa,” tuturnya. (imm/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img