MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Umat Katholik di Gereja Katedral Ijen memanjatkan doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan, Selasa (18/10) kemarin. Hadir perwakilan Ofisial Arema FC, FX Yanuar (video analyst), Joao Moreira Paulo Urbano (pelatih fisik) dan Sergio Silva (pemain). Selain itu juga hadir salah satu keluarga korban, Vencensio Sari, orang tua dari almarhum Johanes Revano.
“Kami paling tidak ingin ikut ambil bagian, bahwa pertama soal kemanusiaan, peristiwa itu pasti bagi keluarga Arema dan yang ikut ambil bagian saat itu merasa terpukul. Merasa suasananya yang tidak nyaman untuk kehidupan mereka. Maka salah satu yang kami laksanakan, kami ingin mendukung secara spiritual dalam doa-doa kami khususnya untuk umat Katholik,” terang Pastor Paroki Gereja Katedral Ijen Ignasius Adam Suncoko kepada Malang Posco Media.
Doa bersama ini terselenggara berkat kerjasama antara Komisi Sosial Keuskupan Malang, Komisi Kepemudaan, Pastural Mahasiswa dan Paroki Katedral. Setidaknya doa bersama ini diharapkan bisa menjadi sesuatu yang berharga yang bisa dipersembahkan dari umat Katholik.
“Harapannya semakin banyak teman yang lain dan umat Katholik akan ikut bagian dalam peristiwa. Baik itu doa mereka, maupun dalam ungkapan kasih, perhatian, mungkin juga memberikan sebagian untuk diberikan kepada mereka,” jelasnya.
Tidak cukup disitu saja, doa bersama kali ini juga dipanjatkan untuk keselamatan warga Malang Selatan yang saat ini tengah diterpa bencana alam. Hal ini juga penting karena peristiwa kemanusiaan ini bisa menimpa siapa saja.
“Tentu saja ini harus menjadi perhtian bagi kita bahwa mereka pasti sangat terpuji dengan kejadian seperti ini. Kita berharap dengan doa-doa kita mereka berani survival semangat kembali. Apapun yang dihadapi Tuhan akan berikan berkat dan jalan,” tuturnya.
Sementara itu, Vincensio Sari sebagai orang tua salah satu korban Tragedi Kanjuruhan mengatakan dirinya saat ini sudah ikhlas melepas kepergian putranya. Dia mengenang anaknya, Revano, sebagai calon pemain sepakbola profesional karena selama ini Revano juga aktif mengikuti klub sepakbola.
“Secara iman, saya bisa melepas dia ke rumah Bapa. Tapi secara manusia, saya masih sesak. Meski begitu bagaimanapun anak saya tidak kembali. Sebagai penguatan kami, untuk semua elemen kamu berharap untuk menyuarakan keadilan. Kami percaya pada negara, kami percaya pada hukum. Kami mengharapkan doa dari semua pihak,” tutupnya. (ian/aim)