spot_img
Wednesday, April 16, 2025
spot_img

UMKM Sobo Pasar; Nasi Jagung Gerit Halus Bu Sum Asyik Buat Sarapan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Aroma khas nasi jagung yang pulen berpadu dengan lauk pauk rumahan menyambut pengunjung Pasar Oro-Oro Dowo setiap pagi. Nasi Jagung Bu Sum, yang terkenal dengan tekstur jagung geritannya yang halus, menjadi pilihan favorit warga untuk sarapan sejak puluhan tahun silam.

Sumiati, sang pemilik warung “Nasi Jagung dan Bubur Bu Sum”, telah berjualan sejak era 1980-an. Ia konsisten menjaga cita rasa khasnya yang membuat pelanggannya terus berdatangan.
“Alhamdulillah sampai nggak sempat istirahat. Katanya, mereka suka karena jagungnya digerit halus dan lauknya banyak pilihan,” ujar Sumiati kepada Malang Posco Media, Kamis (10/4), saat ditemui di tengah kesibukannya melayani pembeli.

-Advertisement- HUT

Nasi jagung racikannya dijual dengan harga terjangkau. Satu bungkus original dibanderol Rp 13 ribu, dan jika membeli dua bungkus cukup membayar Rp 25 ribu. Pengunjung juga bisa memilih aneka lauk tambahan, dengan harga yang masih ramah di kantong, berkisar antara Rp 17 ribu hingga Rp 25 ribu tergantung kombinasi lauk.

Menu lauk yang ditawarkan pun beragam dan menggugah selera: mulai dari lodeh rebung, mendol, tewel kacang, sambal terong, cecek tahu, ikan asin, hingga tongkol.
“Kalau minta yang komplit, harganya Rp 25 ribu. Isinya lengkap semua,” jelas Sumiati, warga asli Kayutangan, Malang.

Semua masakan dipersiapkan sendiri olehnya sejak subuh. Pukul 07.00 WIB, ia sudah siap berjualan dengan sajian hangat dan segar. Dalam sehari, setidaknya 100 bungkus nasi jagung bisa ia jual hingga sekitar pukul 13.00 WIB.

Tak hanya nasi jagung, Sumiati juga menjajakan Bubur Madura sebagai pelengkap menu sarapan. Hanya dengan Rp 5 ribu, pengunjung bisa menikmati cita rasa manis dan gurih khas bubur tradisional.
“Biasanya, habis makan nasi jagung, pelanggan lanjut bubur. Atau sebaliknya,” tambahnya. Tak heran jika lapak sederhana Bu Sum ini menjadi destinasi kuliner wajib bagi warga Malang, khususnya para pemburu sarapan khas tempo dulu. (ica/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img