,MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Inovasi demi inovasi terus dikembangkan oleh sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Terbaru, unit bisnis Potato Seeds UMM mengembangkan teknologi baru dalam proses produksi benih kentang.
Inovasi itu dikembangkan oleh Manajer Potato Seeds UMM, Dr. Ir. Syarif Husen, M.P. Adapun inovasi itu adalah teknologi Temporary Immersion Bioreactor (TIB) yang merupakan hal baru dalam Kultur In Vitro, khususnya untuk produksi benih kentang.
Di Indonesia, penggunaan teknologi ini belum pernah dilakukan untuk memproduksi benih kentang dalam bentuk plantlet. Jika dibandingkan dengan metode konvensional atau menggunakan media kultur padat, teknologi TIB ini sangatlah unggul dan efisien untuk produksi benih kentang.
Syarif, sapaanya, menjelaskan bahwa dengan menggunakan TIB, plantlet benih kentang dapat tersedia dalam waktu yang lebih cepat yaitu hanya dalam kurun waktu tiga pekan. Padahal jika menggunakan metode konvensional membutuhkan waktu yang lebih lama, yaitu 1,5 bulan. Keunggulan lain dari teknologi tersebut ialah benih plantlet yang dihasilkan memiliki fisik yang kokoh, hijau, batang yang besar, serta tingkat keberhasilan aklimatisasi yang tinggi.
“Jika menggunakan teknologi ini, kita jadi lebih efisien waktu. Kita juga tidak membutuhkan banyak tenaga karena sudah serba otomatis. Seperti penyinaran dan pemberian nutrisi yang dapat diatur dengan teknologi,” kata Syarif.
Menariknya, unit bisnis UMM Potato Seeds ini turut membantu pemerintah untuk menyediakan dan memproduksi benih dalam skala besar, khususnya di wilayah Jawa Timur.
“Jadi, kami membantu pemerintah untuk memproduksi benih kentang yang sudah ada. Kami memperoleh delegasi legalitas benih kentang Varietas Granola Lembang oleh Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Tanaman Sayuran, dan Varietas Granola Kembang oleh BSIP Jawa Timur,” jelasnya.
Melalui Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK), produksi benih kentang tersebut mulai berjalan pada tahun 2017. Lalu pada tahun 2023 kembali mendapatkan dana hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program Pengembangan Usaha Kampus untuk hilirisasi dan komersialisasi produk.
Adapun UMM Potato Seeds sudah resmi berdiri di Sengkaling pada 2022 lalu melalui SK Rektor. Pada tahun yang sama, unit bisnis ini langsung mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai produsen dan pengedar benih oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa Timur.
Syarif berharap, teknologi TIB untuk benih kentang ini mampu berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan benih kentang nasional. Dengan begitu, petani kentang bisa dengan mudah mendapatkannya. Kelebihan lainnya yakni harganya yang relatif lebih terjangkau.(adv/lim)