MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) menggelar program UM’s The Biggest Loser. Sebuah inisiatif kesehatan yang ditujukan untuk dosen dan tenaga kependidikan. Program ini menjadi langkah nyata UM dalam membangun budaya hidup sehat yang terukur dan berkelanjutan.
UM’s The Biggest Loser dimulai pada, Senin (28/7) lalu, hingga Jumat (1/8) besok. Kegiatan ini diawali dengan screening status gizi di Klinik Pratama UM, mencakup pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan lingkar lengan atas.
Penanggung jawab kegiatan UM’s The Biggest Loser Prof. Ani Wilujeng Suryani, S.E., M.Actg. Fin., Ph.D mengatakan, kegiatan ini diawali dari inisiatif besar membangun budaya hidup sehat di lingkungan UM. Dengan kondisi fisik sehat maka memungkinkan untuk menghasilkan kinerja yang optimal. “Kami ingin membudayakan hidup sehat dan mendorong pegawai UM mencapai berat badan ideal secara sehat,” ujarnya.
Peserta dengan status obesitas akan mengikuti program lanjutan berupa olahraga harian selama lima hari, mulai 10 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung setiap sore usai jam kerja, Senin hingga Kamis, dan Jumat pagi pukul 07.00–08.00 WIB.
Tidak hanya fokus pada aktivitas fisik, peserta juga mendapat edukasi kesehatan melalui poster digital di grup WhatsApp serta seminar tentang diet sehat. “Materi tersebut dirancang untuk meningkatkan kesadaran mengenai pola makan yang seimbang dan berkelanjutan. Program ini juga untuk menyambut Dies Natalis ke-71 UM,” imbuhnya.
Dia menambahkan, program UM’s The Biggest Loser sebagai komitmen UM dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Selain mendukung peningkatan kapasitas akademik, UM juga memperhatikan kesejahteraan jasmani sivitas kampus.
Melalui inisiatif ini, UM turut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) poin 3, yaitu menjamin kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia. “Harapannya, UM dapat menjadi contoh institusi pendidikan yang mengintegrasikan kesehatan dalam budaya kerja sehari-hari,” pungkasnya.(imm/lim)