MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) kembali menambah jajaran Guru Besarnya, dengan mengukuhkan dua profesor dalam bidang pertanian dan teknik pengairan. Acara pengukuhan berlangsung di Gedung Bundar Unisma, Rabu (5/2), dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, serta tamu undangan.
Dua akademisi yang dikukuhkan sebagai Guru Besar adalah Prof. Dr. Ir. Anis Sholihah, M.P., dari Fakultas Pertanian dengan kepakaran dalam Pengelolaan Bahan Organik dan Rekayasa Kualitas, serta Prof. Dr. Ir. Eko Noerhayati, M.T., dari Fakultas Teknik, yang mendalami Teknik Pengairan.
Dalam orasi ilmiahnya berjudul “Rekayasa Kualitas Residu Tanaman; Emas Hijau (Nitrogen) Tanah Antara Kekurangan dan Kelimpahan”, Prof. Anis menyoroti pentingnya pemanfaatan bahan organik dalam meningkatkan kualitas tanah. Ia menekankan bahwa ketergantungan berlebihan pada pupuk kimia telah menyebabkan degradasi lahan dan dampak negatif terhadap lingkungan.
“Tanaman hanya mampu menyerap sekitar 30-50 persen pupuk kimia yang diberikan. Sisanya hilang di dalam tanah dan bisa mencemari lingkungan,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami padi sebagai pupuk organik dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Namun, tantangan dalam penerapannya adalah beragamnya kualitas bahan organik, yang berdampak pada kecepatan mineralisasi dan ketersediaan unsur hara bagi tanaman.
“Dengan memahami pola pelepasan nitrogen serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya, kita bisa mengoptimalkan serapan nitrogen oleh tanaman, sehingga tidak ada unsur yang terbuang sia-sia,” tambahnya.
Sementara itu, Prof. Eko Noerhayati dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Inovasi Model Pintu Air Irigasi yang Efisien dengan Kendali Maximum Power Point Tracking Photovoltaic (MPPT PV) Berbasis IoT”, membahas pengembangan teknologi irigasi cerdas berbasis Internet of Things (IoT).
“Sistem irigasi berbasis IoT ini memungkinkan petani mengontrol pintu air secara otomatis, menyesuaikan debit air dengan kebutuhan tanaman, sehingga lebih hemat tenaga dan air,” jelasnya.
Penelitian yang dilakukan Prof. Eko telah melalui berbagai tahap sejak 2016 dan terus berkembang hingga menghasilkan inovasi pintu air otomatis berbasis IoT yang diterapkan di daerah irigasi Desa Sukoanyar.
“Pintu air cerdas ini merupakan bagian dari pertanian modern yang mengarah ke konsep smart farming dan mendukung revolusi industri 4.0 serta Society 5.0,” tambahnya.
Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pencapaian dua Guru Besar ini.
“Pengukuhan ini menambah kekuatan baru. Menambah kekuatan Unisma dalam mengepakan sayap melesat menuju world class university,” jelas Prof. Junaidi. (hud/udi)