MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) menerima kunjungan akademik dari Peking University, Tiongkok. Kunjungan ini dalam rangka mengembangkan potensi kerja sama di bidang industri berbasis budaya yang menjadi bagian dari visi Globalizing UB. Rombongan yang terdiri dari 12 mahasiswa dan dipimpin oleh Prof. Dr. Yong (Hardy) Xiang, Dekan Institute for Cultural Industries, mengunjungi FIB UB selama sepekan, mulai Senin (3/2) lalu.
Kunjungan ini diisi dengan berbagai agenda akademik dan eksplorasi budaya, termasuk kuliah tamu dari FIB UB dan Prof. Hardy, pertemuan dengan Rektor UB, hingga observasi langsung ke berbagai kampung tematik di Malang Raya yang menjadi contoh nyata pengembangan industri kreatif berbasis budaya.
Dekan FIB UB, Hamamah, Ph.D menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi langkah penting bagi UB untuk berkontribusi lebih dalam pengembangan industri berbasis budaya. “Kami ingin menjalin kerja sama dengan Peking University yang telah memiliki Institute for Cultural Industry dan pengalaman yang sangat maju dalam bidang ini. Kami ingin masuk ke dalam jaringan mereka, termasuk dalam organisasi di bawah UNESCO yang berfokus pada industri budaya,” jelas Hamamah.
Lebih lanjut, Hamamah menambahkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya sebatas akademik, tetapi juga mencakup pengembangan potensi desa-desa di Malang Raya sebagai bagian dari industri berbasis budaya yang berkelanjutan.
“Kita akan melakukan penelitian bersama dan pembinaan rural area, yang nantinya akan melibatkan mahasiswa secara langsung agar mereka bisa memahami praktik industri budaya secara lebih mendalam,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Hardy menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di bidang industri budaya memiliki potensi besar. “Indonesia memiliki sumber daya budaya yang luar biasa dan merupakan mitra strategis bagi Tiongkok. Kolaborasi ini bisa mencakup digitalisasi budaya, industri film, hingga pengembangan platform bersama untuk industri kreatif. Saya yakin hubungan budaya antara kedua negara akan semakin erat di masa depan,” ujarnya.
Dia juga menyoroti potensi kerja sama dalam bentuk konferensi internasional, publikasi akademik bersama, dan workshop bagi mahasiswa serta profesional di bidang industri budaya.
“Saya melihat bahwa FIB UB memiliki semangat yang luar biasa dalam pengembangan industri berbasis budaya. MOU yang telah kami tanda tangani menjadi langkah awal untuk membangun lebih banyak proyek bersama di masa mendatang,” tambahnya.
Dengan kunjungan ini, FIB UB semakin memperkuat posisinya sebagai pusat akademik yang berorientasi pada globalisasi industri berbasis budaya. Kolaborasi dengan Peking University tidak hanya memberikan manfaat bagi pengembangan akademik, tetapi juga mendorong inovasi dalam pengelolaan industri kreatif di tingkat lokal dan internasional. (imm/udi)