.
Friday, December 13, 2024

Universitas Brawijaya; Kukuhkan Profesor FT dan FPIK

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Brawijaya kembali mengukuhkan empat guru besar baru. Tiga dari Fakultas Teknik (FT) dan satu dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Kamis (8/12) lali.

Keempat gubes tersebut, yaitu Prof. Dr. Ir. Anik Martinah Hariati, M.Sc., Prof. Dr.Eng. Donny Harisuseno, S.T., M.T., Prof. Dr. Femiana Gapsari Madhi Fitri, S.T., M.T., dan Prof. Dr. Slamet Wahyudi, S.T., M.T. Dengan pengukuhan tersebut, kini UB telah mengukuhkan total 354 Profesor, dengan total yang aktif sebanyak 195.

Prof. Anik Martinah dalam orasi karya ilmiahnya dengan judul: Teknologi Sinbiotik Berbasis Spora Dalam Mengatasi Limbah Pakan Pada Sistem Budidaya Ikan Intensif, menyampaikan, penyebab utama gagalnya industri budidaya udang pada awal tahun 1990-an adalah akumulasi bahan organik sisa pakan yang memicu meningkatnya ammonia nitrogen.

Untuk mengatasi masalah tersebut Prof. Anik Martinah telah menghasilkan teknologi sinbiotik berbasis spora, merupakan model teknologi yang diawali dari isolasi bakteri AOB (Ammonia Oxidizing Bacteria): Nitrosomonas, dengan NOB (Nitrite Oxidizing Bacteria), Nitrobacter, dan Nitrospira, bersama Bacillus dan Lactobacillus.

“Sinbiotik ditambahkan dalam pakan yang berfungsi untuk menstabilkan kualitas air dan membantu sistem pencernaan, penambahan sinbiotik pada sistem budidaya bioflok, terbukti berhasil menurunkan ammonia nitrogen,” ucap Prof. Anik Martinah

Kemudian, Prof.  Donny Harisuseno, menyampaikan orasinya yang berjudul : System Hybrid-G2I (Green-Gray Infrastructure) : Sebuah Pengelolaan Limpasan Air Hujan Berbaris Konservasi Air, untuk mengelola limpasan air hujan konvensional di wilayah perkotaan yang saat ini masih mengandalkan peran fisik (saluran) yang mengalirkan limpasan sesegera mungkin ke sungai.

“Keunggulan dari sistem ini terletak pada ketangguhan dan fleksibilitas yang tinggi dalam menangani limpasan permukaan air hujan. Sekaligus mendukung konservasi air. Sistem ini juga mampu menjamin upaya konservasi air tanah dan permukaan baik dari aspek kuantitas dan kualitas air sehingga mampu mendukung terwujudnya ketahanan air perkotaan (urban water resilience) tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim,” ucap Prof. Donny

Selanjutnya, orasi ilmiah oleh Prof. Femiana dengan judul : Teknologi Nano Komposit Dari Limbah Organik (TKO) Sebagai Inhibitor Korosi Logam. Menurutnya, kerugian yang ditimbulkan korosi sangat besar mencakup aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.  Berbagai strategi dilakukan untuk mengendalikan korosi, salah satunya dengan penambahan inhibitor.

Teknologi nano komposit dari limbah organik (TKO) merupakan material baru yang digunakan sebagai inhibitor dan pelapis korosi logam. TKO mengembangkan nano selulosa dari limbah organik sebagai nano filler ataupun sebagai matrik suatu nano komposit.

“Keunggulan dari TKO sebagai inhibitor yaitu, bersifat penambahan nanoselulosa pada TKO. TKO juga membentuk lapisan hidrofobik pada permukaan yang heterogen dan melawan difusi uap air. Selain itu, TKO bersifat ramah lingkungan tetapi tetap memiliki kemampuan ketahanan fisik, kimia, dan korosi yang baik, serta daya rekat kuat pada substrat logam,” ucap Prof Femiana.

Berikutnya, Prof. Slamet, dengan judul orasi ilmiahnya yakni Teknologi Microwave Ablation (TMA) Sebagai Pembangkit Biopanas Terhadap Pembunuh Sel Kanker. Merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi masalah kanker  dengan terapi hipertermia yaitu Teknologi Microwave Ablation (TMA).

Teknologi ini sebagai pembangkit biopanas yang memungkinkan ablasi jaringan agar lebih mudah diprediksi dan mampu menghasilkan volume ablasi lebih besar dalam jangka waktu yang lebih singkat, serta memberikan intensitas energi lebih rendah sehingga kerusakan jaringan dapat dikendalikan. (hud/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img