Malang Posco Media, MALANG – Sebanyak 818 mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) siap terjun ke tengah masyarakat. Mereka dilepas langsung oleh Rektor Unisma, sebagai mahasiswa Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Semester Gasal, pada Sabtu (5/2) lalu.
Para peserta KSM kali ini berasal dari semua fakultas. Antara lain 437 mahasiswa Fakultas Agama Islam, 104 mahasiswa Fakultas ekonomi Bisnis, 100 mahasiswa FKIP, 88 mahasiswa Fakultas Teknik, 33 mahasiswa Fakultas Hukum, 13 mahasiswa Fakultas MIPA, 13 mahasiswa Fakultas Pertanian, 12 mahasiswa Fakultas Peternakan, 11 mahasiswa Fakultas Administrasi, dan 7 mahasiswa Fakultas Kedokteran.
KSM merupakan program wajib bagi mahasiswa akhir Unisma. Mereka melaksanakan pengabdian masyarakat guna memperoleh pengalaman nyata. KSM dilaksanakan secara offline selama satu bulan mulai dari 5 Februari hingga 12 Maret 2022.
Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. menyampaikan para mahasiswanya tersebut sudah memiliki bekal yang cukup untuk mengabdikan diri. Maka KSM menjadi program wajib yang harus ditempuh sebelum nantinya mahasiswa benar-benar menjadi bagian dari masyarakat setelah lulus kuliah. “Mereka sudah mempunyai tanggung jawab yang besar dengan pengetahuan yang dimiliki,” ujar Prof Maskuri.
Pelepasan mahasiswa KSM digelar di Gedung Pascasarjana Unisma yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa KSM. Kegiatan ini juga digelar daring disiarkan secara live di YouTube Channel Humas Unisma. Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi turut memberikan sambutan dan arahan secara daring.
Mahasiswa KSM nantinya akan bertugas di wilayah Malang Raya. Mahasiswa yang mengikuti KSM akan mengarah pada indikator utama. Dengan mengangkat kegiatan tematik. Nantinya, mereka akan berkolaborasi dengan beberapa pihak. Misalnya, karang taruna, muslimat, aparatur pemerintah, dan elemen daerah.
Selama menjalankan tugas KSM mahasiswa dapat mengubah mindset atau pola pikir masyarakat yang kurang baik menjadi baik. “Saya harap mahasiswa KSM Unisma ini dapat menjadikan masyarakat yang kurang kreatif menjadi kreatif. Walau di masa pandemi ini,” lanjut Rektor Unisma.
Ada beberapa bidang yang bisa menjadi sasaran mahasiswa KSM. Diantaranya ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, kesehatan dan sebagainya. Sehingga masyarakat dapat mengikuti perkembangan zaman yang tidak mengesampingkan derajat masyarakat itu sendiri.
“Saya berpesan. Selama KSM jaga harmoni. Jangan menciptakan masalah. Dan jaga kekompakan serta jadilah generasi bangsa yang dapat berguna bagi masyarakat,” ucap Prof Maskuri.
Sementara itu, Ketua LPPM Unisma, Dr. Nour Athiroh AS, S.Si., M.Kes, menyampaikan bahwasannya KSM sendiri adalah program layanan pengabdian dan merupakan intrakurikuler. Yang dilaksanakan perguruan tinggi untuk mendukung program aplikasi implementasi pada masyarakat.
Sebelum melaksanakan KSM, kata Nour Athiroh, mahasiswa dibimbing oleh 21 dosen pendamping lapangan (DPL). Mahasiswa yang berhalangan mengikuti KSM dapat diganti dengan indikator lain. Seperti membuat artikel pengabdian yang dibimbing oleh DPL. “Nantinya artikel pengabdian itu akan diikutkan pada konferensi nasional,” terangnya.
Di samping itu, sebelum melaksanakan KSM, mahasiswa akan menjalankan tiga prosedur. Diantaranya bimbingan bersama DPL, pembekalan KSM, dan menaati protokol kesehatan. Dalam program KSM, terdiri beberapa kelompok. Dalam satu kelompok ada 10 mahasiswa dari berbagai jurusan berbasis keilmuan. (adv/mda/imm)