spot_img
Wednesday, April 30, 2025
spot_img

Universitas Islam Malang Kaji Integrasi Tasawuf Dan Kemajuan Perguruan Tinggi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ulama ternama asal Baghdad Irak, Sheikh Al-Sayyid Afeefuddin Al-Jailani hadir di Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (28/4). Dia mengisi materi dalam kegiatan Tazkirah, Kajian Tasawuf dan Doa Bersama. Kegiatan ini digelar di Gedung Pascasarjana Unisma. Dihari para ulama dan cendikiawan muslim. Termasuk tokoh-tokoh dari kalangan Nahdhatul Ulama (NU).

Dalam kesempatan tersebut, Sheikh Al-Sayyid Afeefuddin Al-Jailani menjelaskan tentang pentingnya ilmu sebagai ruh ibadah. Islam mengajarkan untuk menuntut ilmu sebagai pondasi ibadah seseorang. “Ilmu dulu sebelum zikir. Sehingga berzikirnya kita dengan ilmu. Bukan dengan ketidaktahuan. Sesuai dengan perintah Allah, Iqra. Bacalah,” katanya.

-Advertisement-

Dia menambahkan seseorang yang berjalan untuk menuntut ilmu akan dimudahkan oleh Allah langkahnya menuju surga. Sheikh Afeefuddin mengibaratkan ilmu seperti pohon. Akan tumbuh subur bila disirami dengan air keikhlasan sehingga berbuah ketakwaan pada diri seseorang.

Untuk mencapai ikhlas, kata dia, membutuhkan hati yang bersih. Dan hati yang bersih butuh tazkiyah (kemampuan mengolah hati). Dan untuk mencapai tazkiyah membutuhkan perjuangan. “Tazkiyah itu berjuang sepenuh tenaga untuk menghilangkan keburukan dalam diri dan menghiasinya dengan sikap terhormat. Maka ilmu yang paling mulia dengan membersihkan jiwa,” terangnya.

Sheikh Afeefuddin juga menyampaikan perasaan senangnya berada di Unisma. Dia mengibaratkan kampus ini sebagai majelis ilmu. Sesuai dengan hadits nabi, majelis ilmu merupakan taman surga. Dia pun mendokan Unisma menjadi kampus hebat dan unggul dalam melahirkan cendikiawan muslim.

Malang Posco Media
MENDALAM: Sheikh Al-Sayyid Afeefuddin Al-Jailani menyampaikan materi kajian tentang tasawuf di Unisma

“Pencapaian Unisma yang sudah di peringkat nasional dan internasional, bisa ditingkatkan dengan tiga hal.

Yakni ilmu, pengajar dan pelajar. Kuncinya ikhlas. Maka beribadahlah pada Allah dengan ikhlas karena agama ini,” imbuhnya.

Sementara itu, seluruh hadirin mengikuti kajian dengan penuh antusias. Mereka menyimak dengan seksama penjelasan dari ulama dunia ini. Kesempatan emas tersebut dimaksimalkan untuk menambah ilmu pengetahuan terutama oleh civitas akademika Unisma. Tidak sedikit yang juga menyimak melalui kanal YouTube.

Rektor Unisma, Prof. Drs. Junaidi, M.Pd., Ph.D mengatakan kehadiran Sheikh Al-Sayyid Afeefuddin Al-Jailani memberikan keberkahan tersendiri bagi Unisma. “Tentu dengan kehadiran beliau merupakan keberkahan untuk memberikan pencerahan terutama kaitannya dengan kajian tasawuf dan mendoakan kita semua. Terimakasih atas kehadiran beliau ke Unisma,” katanya saat sambutan.

Maka dalam kesempatan tersebut, Rektor mengenalkan Unisma kepada Al-Sayyid Afeefuddin.  “Unisma merupakan kampus Islam Multikultural. Didirikan oleh para ulama NU dengan perjuangan yang besar. Kini kampus Unisma telah Terakreditasi A serta Akreditasi Internasional ASIIN Jerman. Unisma berada di posisi 54 dari sekitar 5000 perguruan tinggi di Indonesia. Dan saat ini berada di posisi 153 kampus terbaik di Asia Tenggara,” terangnya.

Prof Junaidi menambahkan saat ini Unisma dalam upaya internasionalisasi.  Kolaborasi dengan kampus-kampus luar negeri sudah terjalin. Antara lain dengan perguruan tinggi di Uzbekistan, Azerbaijan, Taiwan, Jerman, Rusia dan negara lainnya.

Dan saat ini Unisma sedang mempersiapkan waktu untuk MoU dengan Kampus Al-Azar Mesir. “Internasionalisasi menjadi fokus kita dengan membangun kolaborasi internasional. Mudah-mudahan kedepannya segara terjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi di Irak,” tuturnya. (imm/udi)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img