MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Para dosen Universitas Ma Chung dibekali wawasan dan keterampilan dalam mengembangkan kelas interaktif. Materi tersebut diberikan pada kegiatan Workshop Interactive Virtual Class, Jumat (7/3). Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi kerjasama antara Universitas Ma Chung dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO).
Berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada 11 September 2024 yang lalu, Universitas Ma Chung dan SEAMOLEC berkomitmen mengadakan program pelatihan guna mempersiapkan Universitas Ma Chung melakukan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) serta meningkatkan kualitas pembelajaran.
Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo, MS., M.Sc., menekankan pentingnya pelatihan ini bagi dosen khususnya dalam menghadapi tantangan perbedaan generasi dengan mahasiswa. “Pelatihan ini sangat strategis dan penting bagi dosen, mahasiswa, serta institusi. SEAMOLEC, sebagai lembaga yang berfokus pada pembelajaran jarak jauh, akan menyampaikan materi berbasis pengalaman praktis mereka. Pelatihan ini membekali kita semua dengan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi pendidikan terkini untuk meningkatkan efektivitas dan interaktivitas pembelajaran,” jelas Prof. Yufra.
Materi Workshop yang diberikan mencakup penyusunan lesson plan, pengenalan platform Nearpod, serta pemanfaatan berbagai fitur interaktif seperti permainan, slide interaktif, dan sistem pelaporan mahasiswa (Reporting System).
Selain itu, peserta juga ditugaskan untuk menyusun lesson plan dan menciptakan kelas virtual menggunakan platform Nearpod, sebagai bentuk aplikasi dari materi yang telah dipelajari. “Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan efektif bagi mahasiswa dengan memanfaatkan teknologi pendidikan terkini,” jelas Rektor.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, dilakukan pula penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Direktur SEAMOLEC, Dr. Wahyudi, dengan dekan dari keempat fakultas di Universitas Ma Chung. MoA ini menjadi bentuk komitmen dalam penyelenggaraan pelatihan bagi dosen guna meningkatkan mutu pendidikan di universitas.
Dr. Wahyudi juga memberikan sesi talkshow yang mendiskusikan inovasi dalam pembelajaran. Menurutnya, inovasi akan terjadi jika ada motivasi internal. Untuk menjadi inovatif, kita harus siap menjadi inspirational learners. “Selain itu, dalam menghadapi mahasiswa Generasi Z, pendekatan harus dilakukan dengan kasih sayang dan pemahaman terhadap kebutuhan mereka. Jika dosen memberikan tugas, hendaknya yang mampu membangun rasa ingin tahu mahasiswa,” ungkapnya.
Workshop ini menjadi bagian dari upaya Universitas Ma Chung dalam terus berinovasi untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi mahasiswa. Melalui kerja sama dengan SEAMOLEC, universitas berkomitmen membekali para dosen dengan keterampilan mengajar berbasis teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman. (imm/udi)
